Rabu, 1 Oktober 2025

Berita Viral

Viral Wabah Kelinci Frankenstein di AS, Wajah Dipenuhi Tentakel Hitam bila Terkena Virusnya

Virus tersebut dapat dikategorikan sebagai wabah papilloma yang menyerang kelinci ekor kapas di kawasan Fort Collins, Colorado

Penulis: Bobby W
Editor: Suci BangunDS
Tangkap Layar Youtube WHAS11 (channel 11)
VIRUS KELINCI FRANKENSTEIN - Tangkap layar Youtube WHAS11 (channel 11) pada Rabu (13/8/2025), terkait virus Frankenstein yang melanda kelinci liar pada kawasan sekitar Fort Collins, Colorado. Virus tersebut, dapat dikategorikan sebagai wabah papilloma yang menyerang kelinci ekor kapas di kawasan Fort Collins, Colorado. 

TRIBUNNEWS.COM - Warga Amerika Serikat tengah digemparkan dengan wabah 'Frankenstein' yang melanda sejumlah kelinci jenis ekor kapas (Cottontail) di sekitar Fort Collins, Colorado.

Kelinci ekor kapas adalah sejenis kelinci liar yang termasuk dalam genus Sylvilagus, dikenal karena ekornya yang pendek, berbulu tebal, dan berwarna putih seperti kapas sehingga dinamakan "ekor kapas".

Hewan ini umumnya ditemukan di kawasan Amerika Utara dan Tengah, termasuk di Colorado.

Adapun akibat wabah misterius yang menyerang para kelinci ini, wajah dari mereka yang terinfeksi dengan virus tersebut akan dipenuhi tentakel hitam menyerupai tanduk.

Pertumbuhan tentakel hitam tersebut, akan memenuhi kepala kelinci yang terinfeksi, sehingga mereka tak dapat melihat dan bernapas dengan normal.

Adapun virus misterius yang melanda kelinci-kelinci di Fort Collins ini baru muncul dalam beberapa pekan terakhir.

Virus ini pun menimbulkan sejumlah kekhawatiran mengenai risiko kesehatan bagi para kelinci dan kemungkinannya menular kepada manusia.

Juru bicara Colorado Parks and Wildlife (CPW), Kara Van Hoose, turut buka suara mengenai viralnya kasus kelinci yang terkena virus "Frankenstein" tersebut.

Adapun CPW adalah badan milik pemerintah negara bagian Colorado, Amerika Serikat, yang bertanggung jawab mengelola sumber daya alam, satwa liar, dan taman-taman negara bagian di wilayah tersebut. 

Dikutip dari Coloradoan pada Selasa (12/8/2025), Van Hoose mengatakan bahwa ia menerima laporan dari masyarakat akhir pekan lalu tentang kelinci yang terkena virus tersebut.

Ia menilai, virus tersebut dapat dikategorikan sebagai wabah papilloma yang menyerang kelinci ekor kapas di kawasan tersebut.

Baca juga: Bisa Tularkan Bakteri dan Virus pada Bayi Tradisi Papah Makanan Sangat Berbahaya

Papiloma adalah pertumbuhan jinak pada jaringan epitel yang disebabkan oleh infeksi virus papiloma. 

Virus kulit misterius ini disebut Van Hoose dapat menghasilkan pertumbuhan daging keras menyerupai tanduk atau tentakel hitam terutama di sekitar kepala.

Van Hoose menjelaskan bahwa meskipun penampilannya menyeramkan, pertumbuhan tersebut tidak memiliki dampak signifikan pada kesehatan bagi kelinci liar yang terdampak.

Adapun gangguan yang terjadi hanyalah masalah yang mengganggu area mata atau mulut, sehingga menghambat penglihatan, makan, atau minum dari para kelinci.

Van Hoose meyakini, virus ini hanya menyerang kelinci dan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia maupun hewan peliharaan.

"Biasanya, kelinci terinfeksi pada bulan-bulan musim panas yang lebih hangat ketika virus ditularkan melalui gigitan serangga seperti kutu dan caplak." terangnya.

Van Hoose juga meyakini, para kelinci yang terdampak akan sembuh kembali seketika musim dingin kembali tiba tahun ini.

"Pada bulan-bulan yang lebih dingin, virus ini menghilang dari tubuh kelinci dan mereka biasanya pulih dengan baik," ujar Van Hoose.

Namun demikian, Vah Hoose mengingatkan bahwa virus ini juga dapat menyebar melalui kontak langsung dan berpotensi menginfeksi kelinci peliharaan yang dipelihara di luar ruangan. 

Pada kelinci peliharaan, penyakit ini lebih parah dibandingkan pada kelinci liar dan harus ditangani oleh dokter hewan

Van Hoose menambahkan bahwa seperti halnya hewan liar lainnya, manusia dan hewan peliharaan tidak boleh mendekati, menyentuh, menangkap, atau memberi makan kelinci yang terinfeksi virus ini.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved