Topan Podul Terjang Taiwan, 5.500 Warga Dievakuasi, Sekolah Ditutup dan Penerbangan Dibatalkan
Topan Podul, badai tropis yang kuat dengan radius sekitar 120 kilometer, kembali menghantam Taiwan pada Rabu (13/8/2025.
Hal ini meningkatkan risiko banjir bandang dan tanah longsor, terutama di wilayah pegunungan dan lembah.
Chu Chung-jui dari Pusat Sains dan Teknologi Nasional untuk Pengurangan Risiko Bencana menghimbau masyarakat untuk segera mengungsi dari wilayah rawan, khususnya mereka yang tinggal di dataran rendah dan lereng bukit.
“Kita khususnya harus menghimbau warga yang tinggal di hilir untuk mengikuti instruksi pemerintah dan melakukan evakuasi,” ujarnya.
Kerusakan Pertanian dan Gangguan Listrik
Dampak badai tidak hanya dirasakan di sektor transportasi dan pendidikan.
Pertanian menjadi salah satu sektor paling terdampak, karena badai Podul datang setelah berminggu-minggu hujan lebat yang telah lebih dulu merusak lahan pertanian di wilayah tengah dan selatan Taiwan.
Tanaman pangan, buah-buahan, dan komoditas pertanian lainnya sangat rentan terhadap banjir dan angin kencang.
Baca juga: Kekuatan Militer Taiwan, Bisakah Bertahan Jika China Menginvasi?
Kru pemulihan dikerahkan secara siaga, untuk mengantisipasi kerusakan infrastruktur seperti jalan rusak dan pemadaman listrik, yang sebelumnya membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk diperbaiki.
Setelah melewati daratan Taiwan, Topan Podul diperkirakan akan bergerak ke arah barat melintasi Selat Taiwan, menuju provinsi Fujian di Tiongkok.
Kota-kota seperti Tainan, Kaohsiung, Chiayi, Yunlin, dan gugusan Pulau Penghu diprediksi akan mengalami dampak terbesar dari lintasan badai ini.
Meskipun badai cenderung melemah setelah melewati pegunungan tengah Taiwan, ukuran besar Podul membuatnya tetap berbahaya, dengan potensi membawa kerusakan hingga ke wilayah pesisir barat.
(Tribunnews.com/Farra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.