10 Sungai Terpanjang di Dunia: Mengalir Ribuan Kilometer hingga Melewati Banyak Negara

TRIBUNNEWS.COM - Sungai bukan sekadar aliran air, melainkan jalur kehidupan,
perdagangan, dan peradaban sejak ribuan tahun lalu.

Beberapa di antaranya membentang ribuan kilometer, melewati berbagai negara, dan
menyimpan sejarah luar biasa yang mempengaruhi budaya serta ekonomi dunia.

Sungai adalah aliran air di permukaan yang besar dan berbentuk memanjang yang mengalir secara terus-menerus dari hulu menuju hilir.

Mengutip data The Telegraph dan diperkuat oleh World Atlas, Sungai Nil di Afrika masih
memegang predikat sebagai yang terpanjang di dunia, diikuti oleh Sungai Amazon yang
menyumbang 20 persen pasokan air tawar di planet ini.

The Telegraph juga dikenal sebagai The Daily Telegraph, adalah surat kabar harian broadsheet asal Inggris yang berdiri sejak 29 Juni 1855 dan diterbitkan oleh Telegraph Media Group.

Sungai Yangtze di Tiongkok menjadi yang terpanjang di Asia, sementara sistem sungai Mississippi–Missouri menjadi urat nadi transportasi dan perdagangan di Amerika Utara.

Tak hanya panjangnya yang mengagumkan, setiap sungai memiliki ekosistem unik dan daya tarik wisata yang memikat jutaan pengunjung tiap tahun.

Menariknya, banyak dari sungai ini melintasi lebih dari satu negara, menjadikannya saksi
hubungan geopolitik dan pertukaran budaya antarbangsa.

Dari panorama hutan hujan Amazon yang rimbun, lembah Sungai Nil yang subur, hingga tepian Sungai Amur di perbatasan Rusia, Tiongkok yang menyimpan perpaduan budaya, setiap aliran air menawarkan cerita berbeda.

Simak daftar lengkapnya berikut untuk mengetahui sungai mana saja yang masuk peringkat 10 besar dunia.

Daftar 10 Sungai Terpanjang di Dunia, mengutip The Telegraph:

Baca juga: Gara-gara Air, Jenderal Pakistan Mengamuk, Ancam Rudal Bendungan India di Sungai Indus

1. Sungai Nil, Afrika - 4.160 mil / 6.695 km

Sungai Nil mengalir melintasi sejumlah negara di Afrika dan dikenal sebagai sungai terpanjang di dunia.

Dari kapal pesiar di Sungai Nil, wisatawan bisa melihat pemandangan yang hampir tak berubah sejak masa Cleopatra.

Sejumlah monumen penting Mesir Kuno berada dekat aliran sungai ini karena menjadi sumber air utama selama ribuan tahun.

Pelayaran populer biasanya melintasi jalur antara Aswan dan Luxor sejauh 200 km, dengan pemberhentian di Kom Ombo, Edfu, dan Esna.

Meski Mesir pernah terdampak isu keamanan, wilayah wisata di sepanjang Sungai Nil dan resor Laut Merah masih dinyatakan aman oleh Kementerian Luar Negeri.

2. Sungai Amazon, Amerika Selatan - 4.049 mil / 6.516 km

Bermula dari Pegunungan Andes di Peru, Sungai Amazon adalah sungai terbesar di dunia
berdasarkan volume air. Debitnya mencapai sekitar 209 ribu meter kubik per detik, menyumbang seperlima pasokan air tawar dunia.

Sungai ini membelah hutan hujan Amazon, menghadirkan pemandangan flora tropis, desa tradisional, dan satwa liar yang berwarna-warni.

Beberapa tur juga menampilkan peninggalan kolonial yang terjaga.

3. Sungai Yangtze, Tiongkok - 3.988 mil / 6.418 km

Pepatah kuno Tiongkok mengatakan, “Belum pernah ke Yangtze, berarti belum ke mana-mana.”

Sungai terpanjang di Asia ini berhulu di gletser Dataran Tinggi Qinghai–Tibet dan bermuara di Laut Cina Timur dekat Shanghai.

Selain potensi hidroelektrik yang besar, Yangtze telah lama menjadi sumber pangan dan irigasi bagi jutaan penduduk.

Jalurnya melintasi 10 provinsi dengan pemandangan ikonik seperti Gunung Ungu di Nanjin.

4. Sungai Mississippi - Missouri, AS – 3.710 mil / 5.971 km

Sistem sungai ini adalah yang terpanjang di Amerika Utara.

Dimulai dari hulu Missouri di Pegunungan Rocky, Montana, bergabung dengan Mississippi di dekat St. Louis, lalu mengalir ke Teluk Meksiko.

Aliran utamanya melalui 10 negara bagian menampilkan berbagai lanskap dan kota penting, seperti St. Louis, Baton Rouge, Memphis, hingga New Orleans.

Jalur wisata sungai ini populer dengan pelayaran yang menonjolkan sejarah, budaya, dan kuliner khas selatan AS.

Panjang Mississippi saja sekitar 3.766 km, sedangkan sistem gabungan Mississippi–Missouri mencapai 5.971 km.

5. Sungai Yenisei, Mongolia dan Rusia - 3.442 mil / 5.539 km

Mengalir dari Mongolia menuju Teluk Yenisei di Samudra Arktik, sungai ini melewati hamparan Siberia.

Kota Krasnoyarsk menjadi titik populer untuk menikmati musim panas sebelum suhu anjlok drastis di musim dingin.

Pelayaran lokal tersedia di beberapa titik untuk menikmati panorama unik Siberia.

6. Sungai Kuning (Huang He), Tiongkok – 3.395 mil / 5.464 km

Sungai yang disebut sebagai “tempat lahir bangsa Tiongkok” ini berhulu di Pegunungan Bayan Har dan mengalir melalui sembilan provinsi.

Selain nilai sejarah, jalur ini melewati kota-kota penting seperti Lanzhou, Yinchuan, dan Kaifeng yang pernah menjadi ibu kota kuno.

7. Sungai Ob–Irtysh, Rusia – 3.364 mil / 5.410 km

Bersumber di Pegunungan Altai, sungai ini mengalir melintasi Siberia Barat menuju Teluk Ob.

Kota Novosibirsk menjadi salah satu destinasi utama di tepiannya.

Wisata pelayaran di wilayah ini jarang, namun jalur darat ke kota-kota di sepanjang sungai menawarkan pengalaman unik.

8. Sungai Paraná, Amerika Selatan – 3.032 mil / 4.880 km

Mengalir melintasi Brasil, Paraguay, dan Argentina, sungai ini membentuk perbatasan alami di beberapa titik.

Destinasi populer di tepiannya antara lain kota pelabuhan Tigre di Argentina dan reruntuhan pemukiman kuno di Encarnacion, Paraguay.

9. Sungai Kongo, Afrika – 2.900 mil / 4.700 km

Bermula di dataran tinggi Zambia, Sungai Kongo melintasi sembilan negara di Afrika Tengah sebelum bermuara di Samudra Atlantik.

Air Terjun Boyoma dan pelabuhan Matadi menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang
menyukai petualangan alam dan sejarah.

10. Sungai Amur–Argun, Rusia–Tiongkok – 2.763 mil / 4.444 km

Sungai ini terbentuk dari pertemuan Sungai Argun dan Shilka di perbatasan Rusia–Tiongkok.

Panjang Amur saja sekitar 2.824 km, namun jika dihitung bersama Argun, totalnya mencapai 4.444 km.

Amur menjadi garis perbatasan alami antara kedua negara, dengan kota-kota seperti
Khabarovsk yang menawarkan perpaduan budaya Rusia dan Tiongkok.

Beberapa operator lokal menyediakan tur menyusuri sungai ini.

(mg/Ahmad Dhonan Rosyidin) (Tribunnews.com)

Penulis adalah peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS)