Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Tolak Klaim Siap Melucuti Senjata, Kecam Kunjungan Utusan AS ke Gaza

Hamas pada hari Sabtu (2/8/2025) menegaskan bahwa mereka tidak akan menyerahkan senjata selama negara Palestina belum merdeka.

Anews/File
SAYAP MILITER HAMAS - Seorang petempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam sebuah parade militer beberapa waktu lalu di Jalur Gaza. Hamas pada hari Sabtu (2/8/2025) menegaskan bahwa mereka tidak akan menyerahkan senjata selama negara Palestina belum merdeka. 

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, puluhan warga, termasuk anak-anak, telah meninggal dunia akibat malnutrisi dalam beberapa pekan terakhir, setelah Israel memutus pasokan ke wilayah Gaza selama hampir tiga bulan, dari Maret hingga Mei. 

Pada hari Sabtu (2/8/2025), kementerian tersebut mengonfirmasi tujuh kematian baru akibat kelaparan.

Model distribusi bantuan kemanusiaan yang diterapkan AS dan Israel juga menuai kritik tajam. 

Banyak warga Palestina menyebutnya sebagai jebakan maut, karena ribuan orang terpaksa berdesak-desakan di titik distribusi, hanya untuk menghadapi serangan udara atau tembakan dari pasukan Israel.

Ketegangan dan Mandeknya Negosiasi

Isu pelucutan senjata Hamas tetap menjadi syarat utama Israel untuk mengakhiri agresinya di Gaza

Namun, Hamas menegaskan bahwa langkah tersebut tidak akan terjadi tanpa solusi politik yang mengakui hak-hak rakyat Palestina.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu baru-baru ini memperkuat posisinya, dengan menyebut negara Palestina masa depan sebagai “ancaman eksistensial” bagi Israel. 

Ia juga mengkritik negara-negara seperti Inggris dan Kanada karena mendukung pengakuan negara Palestina, menyebutnya sebagai “imbalan atas apa yang dilakukan Hamas.”

Sementara itu, negosiasi tidak langsung yang dimediasi oleh pihak internasional untuk mencapai gencatan senjata 60 hari dan pembebasan tawanan berakhir dengan kebuntuan pekan lalu. 

Hamas dan Israel saling menyalahkan atas gagalnya perundingan, terutama terkait permintaan penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah Gaza.

Israel telah melancarkan serangan di Jalur Gaza sejak Oktober 2023.

Hingga kini telah menewaskan lebih dari 60.000 warga Palestina dan meninggalkan wilayah itu dalam kehancuran menyeluruh.

Dengan kedua pihak tetap bersikeras pada posisi masing-masing, prospek perdamaian tampaknya masih jauh. 

Selama belum ada solusi yang menjamin kemerdekaan serta kedaulatan Palestina, Hamas menegaskan bahwa senjatanya tidak akan diletakkan.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Hamas dan Konflik Palestina vs Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved