Minggu, 5 Oktober 2025

Gempa di Rusia

Simbol Misterius yang Diyakini 'Peringatan Petaka Kuno' Muncul di Pantai Hawaii

Penduduk asli Hawaii mengatakan kemunculan kembali mereka dari laut merupakan pertanda akan datangnya bencana.

tangkap layar/wn/x
HAWAII - Kepulauan Hawaii, di tengah Samudra Pasifik, bagian dari Amerika Serikat (AS). Dilaporkan, simbol-simbol misterius di bebatuan yang dianggap penduduk asli Hawaii sebagai peringatan leluhur telah muncul di pantai Hawaii. 

Simbol Misterius yang Diyakini 'Peringatan Petaka dari Leluhur' Muncul di Pantai Hawaii

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari sebelum gempa bumi Rusia, Rabu (30/7/2025), tanda dan simbol yang dianggap pertanda akan terjadi petaka - berusia lebih dari 1.000 tahun - muncul di pantai Hawaii.

Tanda dan simbol itu berupa petroglif, seni ukir atau pahatan yang dibuat langsung pada permukaan batu oleh manusia prasejarah sebagai bentuk ekspresi, komunikasi, atau simbol kepercayaan mereka. 

Baca juga: Keheningan yang Mengerikan dari Paus Biru Adalah Pertanda Buruk Bagi Dunia

Tanda-tanda dan simbol tersebut tidak terlihat selama satu dekade, dan penduduk asli Hawaii mengatakan kemunculan kembali mereka dari laut merupakan pertanda akan datangnya bencana.

"Menurut mereka, rangkaian 26 petroglif, yang berasal dari antara tahun 1000 dan 1400 M, merupakan sebuah peringatan kuno," tulis laporan WN, dikutip Kamis (31/7/2025).

Simbol-simbol tersebut mulai terlihat sekitar tanggal 23 Juli ketika air laut pasang di sepanjang garis pantai Teluk Pōkaʻī, surut. 

Surutnya air laut membuat kesemua tanda tersebut terlihat, menunjukkan figur-figur batang mirip manusia, yang diyakini sebagai penggambaran sederhana dari peristiwa yang terjadi ribuan tahun yang lalu. 

Namun, penduduk asli Hawaii mengatakan bahwa itu adalah peringatan dari nenek moyang mereka tentang bencana yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Mail Online mengutip praktisi budaya penduduk asli Hawaii, Glen Kila, yang mengatakan, "Ini memberi tahu masyarakat bahwa permukaan laut sedang naik."

26 ukiran yang dibuat di permukaan batu tersebut muncul di Pulau Oahu.

Ini adalah pertama kalinya sejak 2016 semuanya terlihat sepenuhnya.

"Tanda-tanda peringatan kuno muncul tujuh hari sebelum gempa besar melanda Rusia. Gempa ini juga memicu peringatan tsunami untuk Hawaii," kata laporan tersebut.

PETROGLIF - Contoh ukiran batu Hawaii
PETROGLIF - Contoh ukiran batu (petroglif) yang dibuat oleh masyarakat asli Hawaii sebagai bentuk ekspresi budaya dan spiritual mereka.

Air Laut Menyapu Pasir dan Lumut dari Ukiran Batu di Hawaii

Simbol-simbol ini biasanya tertutup pasir dan lumut. 

Namun, setiap tahun antara bulan Mei dan November, air laut membersihkan bebatuan, memperlihatkan beberapa simbol kuno.

Delapan belas di antaranya berupa figur batang sederhana yang menampilkan bentuk-bentuk seperti manusia.

Delapan di antaranya konon menunjukkan alat kelamin laki-laki.

Seluruh koleksi ini membentang sekitar 115 kaki.

Wisatawan dapat melihat simbol-simbol ini dengan jelas saat air surut.

Para ilmuwan masih belum yakin tentang arti simbol-simbol ini.

Simbol-simbol ini mungkin terkait dengan peristiwa sejarah dan spiritual tertentu. Tanggal pembuatannya juga belum sepenuhnya diketahui.

Kila mengatakan petroglif tersebut kemungkinan besar dibuat oleh pemukiman Polinesia awal di Waianae lebih dari 1.000 tahun yang lalu. Namun, Laura Gilda, seorang arkeolog, memperkirakan usianya baru 600 tahun.

Jadi Tanda Peringatan?

Kila menduga figur-figur tersebut menceritakan kisah keagamaan atau seremonial.

Ia menguraikan figur petroglif terbesar yang menggambarkan satu tangan dengan jari-jari terangkat dan tangan lainnya mengarah ke bawah, berdasarkan ajaran penduduk asli Hawaii.

Ia mengatakan kepada Associated Press bahwa simbol ini menggambarkan terbit dan terbenamnya matahari.

Ini bisa jadi "interpretasi Maui, dewa setengah dewa, Maui," ujar Kila kepada AP pada tahun 2017.

Sementara itu, orang-orang tak dapat menyangkal kalau kemunculan kembali figur-figur ini berkaitan dengan gempa bumi yang melanda Semenanjung Kamchatka pada hari Rabu (30 Juli).

Gempa tersebut mengguncang Samudra Pasifik dan mengirimkan gelombang tsunami ke Jepang, Hawaii, dan pesisir Rusia.

Adapun penduduk asli Hawaii percaya bahwa ini bisa menjadi tanda peringatan bahwa akan ada lebih banyak bencana alam yang akan datang.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved