Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Ogah Gencatan Senjata, Ancam Lanjutkan Serangan Jika Hamas Ngotot Kuasai Gaza

Pemerintah Israel menolak usulan gencatan senjata di Gaza, ancam akan lanjutkan serangan jika Hamas masih berkuasa dan sandera belum dilepaskan

Anews/File
SAYAP MILITER HAMAS - Seorang petempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam sebuah parade militer beberapa waktu lalu di Jalur Gaza. Pemerintah Israel menegaskan bahwa pihaknya menolak usulan gencatan senjata di Gaza, ancam akan lanjutkan serangan jika militan Hamas masih berkuasa dan sandera belum dilepaskan. 

Bagi pemerintah Israel, selama para sandera tidak dibebaskan, tidak ada ruang untuk gencatan senjata jangka panjang.

Situasi ini memperkuat keyakinan bahwa Hamas memicu krisis kemanusiaan demi keuntungan strategis.

Israel juga menuding Hamas menyelewengkan sebagian bantuan kemanusiaan yang pada akhirnya membuat wilayah Gaza dilanda krisis pangan di mana lebih dari 65.000 anak-anak mengalami malnutrisi akut di Gaza, termasuk kasus gizi buruk berat dan wasting syndrome.

Menurutnya, Hamas menahan distribusi bantuan, menjarah, bahkan menjual bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza dengan harga tinggi.

Ia juga menuding organisasi internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB dan mitranya gagal mengangkut truk bantuan yang sudah diperiksa dan siap masuk dari sisi Israel.

Pernyataan tersebut turut diperkuat klaim dari badan militer COGAT (Coordination of Government Activities in the Territories) yang mengatakan bahwa Israel telah menyediakan lebih dari cukup akses bagi bantuan internasional untuk masuk ke Gaza.

"Kami telah menambah titik akses, memperpanjang jam operasional, dan menyusun rencana bersama dengan PBB," ujar juru bicara COGAT.

Berbanding terbalik dengan pernyataan Israel, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa Gaza saat ini mengalami tingkat kelaparan terburuk, yang disebut sebagai bencana buatan manusia akibat blokade berkepanjangan dan terbatasnya distribusi bantuan.

Sejak agresi militer Israel berlanjut ke berbagai zona di Gaza, aliran bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut menyusut drastis.

Jika sebelumnya sekitar 500 truk bantuan masuk setiap hari, kini jumlah itu merosot tajam menjadi hanya 28 hingga 70 truk per hari.

Mereka juga melaporkan banyak bantuan kemanusiaan tertahan di perbatasan karena izin dari otoritas Israel tak kunjung diterbitkan, sehingga ribuan ton logistik tak dapat disalurkan ke warga yang sangat membutuhkan.

Situasi makin memprihatinkan ketika proses distribusi pun berisiko tinggi. Militer Israel beberapa kali menembaki warga yang antre bantuan. Dengan insiden paling parah menyebabkan 90 orang tewas saat berebut pasokan makanan.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved