Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Ogah Gencatan Senjata, Ancam Lanjutkan Serangan Jika Hamas Ngotot Kuasai Gaza

Pemerintah Israel menolak usulan gencatan senjata di Gaza, ancam akan lanjutkan serangan jika Hamas masih berkuasa dan sandera belum dilepaskan

Anews/File
SAYAP MILITER HAMAS - Seorang petempur Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, dalam sebuah parade militer beberapa waktu lalu di Jalur Gaza. Pemerintah Israel menegaskan bahwa pihaknya menolak usulan gencatan senjata di Gaza, ancam akan lanjutkan serangan jika militan Hamas masih berkuasa dan sandera belum dilepaskan. 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Israel menegaskan tidak akan tunduk pada tekanan internasional yang mendesak dilaksanakannya gencatan senjata di Gaza maupun pengakuan negara Palestina.

Tak hanya itu Israel juga menolak untuk menghentikan serangan ke Gaza jika Hamas masih berkuasa dan sandera belum lepas.

Pernyataan tegas ini disampaikan langsung oleh Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, dalam konferensi pers, seperti dilaporkan Barons, Selasa (29/7/2025).

“Mengakhiri konflik ketika Hamas masih berkuasa di Gaza dan menyandera warganya akan menjadi tragedi, bukan hanya bagi Israel, tetapi juga bagi Palestina,” tegas Saar.

“Itu tidak akan terjadi, tidak peduli seberapa besar tekanan yang diberikan pada Israel,” ujarnya menolak tuntutan gencatan senjata.

Pernyataan ini mempertegas sikap keras Tel Aviv di tengah desakan dunia internasional untuk menghentikan eskalasi konflik yang telah menewaskan ribuan warga sipil.

Kendati sejumlah negara menyerukan gencatan senjata demi membuka akses bantuan kemanusiaan, Israel bersikukuh bahwa langkah itu hanya akan memberi ruang bagi Hamas untuk memperkuat diri.

Dengan sikap ini, konflik diperkirakan akan terus berlanjut hingga Hamas kehilangan kendali penuh atas Gaza, menempatkan Israel dalam sorotan tajam di panggung internasional.

Awal mula konflik besar Hamas dan Israel yang memuncak hingga saat ini, sering dikaitkan dengan serangan 7 Oktober 2023.

Serangan ini disebut sebagai operasi militer paling mengejutkan yang pernah dilakukan Hamas terhadap Israel dalam beberapa dekade terakhir.

Baca juga: Palestina Sambut Konferensi Solusi Dua Negara di PBB, AS-Israel Memboikot

Serangan itu langsung memicu Israel menyatakan “perang” untuk pertama kalinya dalam 50 tahun. Militer Israel (IDF) meluncurkan Operasi Pedang Besi, menyerang ribuan titik di Gaza.

Sejak saat itu, konflik berkembang menjadi perang berkepanjangan yang kini memasuki bulan ke-22 hingga korban tewas akibat serangan Israel melonjak jadi 66.000 orang.

Israel Tuding Hamas Jadi Biang Kerok

Selain menolak usulan gencatan senjata, pemerintah Israel turut menegaskan bahwa Hamas adalah pihak utama yang bertanggung jawab atas konflik berkepanjangan di Jalur Gaza.

Dalam pernyataan resmi, Saar menyebut tindakan kelompok Palestina itu sebagai pemicu utama perang yang telah berlangsung sejak serangan besar-besaran pada 7 Oktober 2023.

Lebih lanjut Hamas menyandera ratusan warga Israel sejak serangan 7 Oktober 2023 silam.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved