Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Direncanakan Memiliki Ruang Bawah Tanah, Berikut Spesifikasi RSIA Indonesia di Gaza

Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Gaza Utara, Palestina direncanakan memiliki basement atau ruang bawah tanah.

Penulis: Danang Triatmojo
Editor: Dewi Agustina
Tribunnews.com/Danang Triatmojo
RSIA INDONESIA - Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Gaza Utara, Palestina direncanakan memiliki basement atau ruang bawah tanah sebagai tempat berlindung bagi tenaga kesehatan maupun pasien. Foto Tim Arsitek RSIA Indonesia, Riza Chairil saat konferensi pers di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Indonesia di Gaza Utara, Palestina direncanakan memiliki basement atau ruang bawah tanah sebagai tempat berlindung bagi tenaga kesehatan maupun pasien. 

Keberadaan ruang bawah tanah ini dinilai penting mengingat tingginya potensi terjadi kegentingan situasi perang antara Israel dan Hamas. 

Baca juga: Belanda Kecam Situasi Gaza, Panggil Dubes Israel dan Larang 2 Menteri Masuk

"Mengingat pentingnya keadaan basement bilamana situasi genting perang, bisa digunakan untuk berlindung bagi tenaga kesehatan maupun pasien," kata Tim Arsitek RSIA Indonesia, Riza Chairil saat konferensi pers di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (29/7/2025).

Penyediaan ruang bawah tanah ini juga merupakan buah dari konsultasi antara Maemunah Center Indonesia selaku penggagas pendirian RSIA di Gaza, dengan Kementerian Kesehatan Palestina.

Koordinasi itu dilakukan lebih kurang sebanyak 4 kali, di mana otoritas Palestina meninjau gambar-gambar rancang bangun RSIA Indonesia dan memberikan masukan untuk penyempurnaan desain yang diselaraskan dengan situasi di wilayah Palestina

"Kami telah berkoordinasi dan berkonsultasi dengan Menteri Kesehatan Palestina kurang lebih 4 kali kita lakukan koordinasi penting. Mereka sudah review gambar-gambar kita, memberikan masukan untuk penyempurnaan perencanaan rumah sakit," katanya.

Baca juga: Netanyahu Sebut Tak Ada Kelaparan di Gaza, Trump: Itu Tak Bisa Dipalsukan

Pembangunan RSIA Indonesia ini ditargetkan rampung selama 3 tahun, berikut dengan pengadaan alat-alat kesehatannya. 

Adapun biaya sementara yang diperlukan untuk pembangunan RSIA ditetapkan sebesar Rp 400 miliar, termasuk biaya implementasi 6 bulan pertama sebelum diserahkan sepenuhnya ke Pemerintah Palestina

"Biaya sementara yang kita rencanakan kurang lebih Rp 400 miliar," ujar Riza.

RSIA Indonesia akan didirikan di Gaza Utara, tepat di depan RS Indonesia yang telah lebih dulu hadir dan beroperasi sejak tahun 2015.

RSIA Indonesia ini akan berdiri di atas tanah wakaf yang diberikan otoritas Palestina seluas 6.000 meter persegi.

Adapun tim advance dari Maemuna Center sudah diberangkatkan ke Kairo, Mesir pada 14 Juli 2024 kemarin. 

Tim yang diberangkatkan terdiri dari 3 orang relawan berpengalaman, di antaranya Edi Wahyudi sebagai ketua tim, serta dua anggota, Abdurrahman Parmo dan Fikri Rofi’ulhaq. 

Mereka merupakan sosok yang sebelumnya juga berkontribusi dalam pembangunan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza.

Tugas tim advance ini meliputi membangun jaringan dengan para suplier material konstruksi di Mesir, menjalin kerja sama dengan lembaga kemanusiaan di Mesir seperti World Food Programme di Mesir (WFP).

Tentang RSIA Indonesia

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved