Trump Terapkan Tarif Timbal Balik
Pejabat UE Sukses Bujuk Trump Pangkas Tarif Impor Eropa Jadi 15 persen
UE berhasil melobi Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memangkas tarif impor barang Eropa menjadi 15 persen dari rencana awal 30 persen
TRIBUNNEWS.COM - Uni Eropa (UE) berhasil melobi Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk memangkas tarif impor barang Eropa menjadi 15 persen dari rencana awal 30 persen.
Kesepakatan bersejarah ini diumumkan langsung oleh Trump bersama Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen di lapangan golf milik Trump di Skotlandia barat., pada Minggu (28/7/2025).
“Ini adalah kesepakatan terbesar yang pernah dibuat,” ujar Trump kepada wartawan sebagaimana dilansir dari Reuters.
Donald Trump memberlakukan tarif impor sebagai bagian dari kebijakan proteksionisme ekonomi untuk melindungi industri dalam negeri AS.
Trump berpendapat bahwa AS mengalami defisit perdagangan besar, terutama dengan Uni Eropa.
Tarif impor diberlakukan untuk menekan masuknya produk luar negeri, sekaligus mendorong peningkatan produksi dalam negeri.
Namun tarif impor yang besar, memicu ketidakpastian ekonomi, membuat investor menahan diri. Bahkan, euro sempat turun karena pasar khawatir akan resesi di zona euro akibat turunnya permintaan ekspor.
Kekhawatiran inilah yang mendorong UE untuk mengajukan tawaran kepada pemerintah AS agar dapat memangkas tarif impor UE.
Rencananya tarif baru sebesar 15 persen akan diterapkan secara menyeluruh pada sebagian besar barang, termasuk semikonduktor dan farmasi.
Namun, AS tetap mempertahankan tarif 50 persen untuk baja dan aluminium.
Sementara itu, produk seperti pesawat, suku cadang, beberapa bahan kimia, obat generik, serta sejumlah produk pertanian dibebaskan dari tarif.
Baca juga: AS Longgarkan Sanksi Myanmar, Pejabat Gedung Putih Bantah karena Ada Surat dari Min Aung Hlaing
Kanselir Jerman Friedrich Merz menyambut baik langkah ini, menyebutnya sebagai cara menghindari konflik dagang yang bisa merusak ekonomi Jerman, khususnya sektor otomotif.
Hal senada turut dilontarkan, Von der Leyen yang menyebut keberhasilan menurunkan tarif menjadi 15 persen sebagai “hasil maksimal” yang dapat dicapai di tengah situasi politik perdagangan global yang memanas.
“Kesepakatan ini membawa stabilitas dan prediktabilitas bagi dua ekonomi terbesar dunia,” ujarnya.
Trump Beri Syarat Khusus
Diskon tarif yang diberikan Trump bukan tanpa alasan, pasalnya dalam negosiasi tersebut pemimpin tertinggi di AS itu menegaskan bahwa dirinya akan “melunak” jika mitra dagang memberikan konsesi besar.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.