Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Presiden Iran: Kemenangan Israel Ilusi, Program Nuklir Kami Masih Jalan

Presiden Iran Masoud Pezeshkian sebut kemenangan Israel hanyalah ilusi dan program nuklir Iran masih berjalan seteleh perang 12 hari pada bulan Juni.

Tangkapan layar tayangan Al-Jazeera di X @AJArabic
PRESIDEN IRAN - Tangkapan layar tayangan Al-Jazeera, Rabu (23/7/2025) memperlihatkan Presiden Iran Masoud Pezeshkian (kanan) berbicara dalam wawancara dengan Al-Jazeera yang ditayangkan pada Rabu, 23 Juli 2025. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengatakan negaranya siap menghadapi tindakan militer Israel apa pun, dan menekankan klaim penghapusan program nuklir Iran hanyalah ilusi belaka.

"Pasukan Iran siap menyerang jauh ke wilayah Israel lagi," katanya dalam wawancara televisi pertamanya sejak perang Israel melawan Iran Juni lalu.

Kepada Al-Jazeera, ia mengatakan Israel memberikan pukulan berat pada negaranya, tetapi Iran telah menyerang secara mendalam, seraya menekankan Israel menyembunyikan kerugiannya.

Presiden Iran juga mengatakan Israel mencegah pembicaraan apa pun mengenai keberhasilan serangan rudal Iran, mengingat permintaannya untuk menghentikan perang menunjukkan banyak hal.

"Israel ingin mengubah Iran, membubarkannya, melenyapkannya melalui kekacauan, dan menyerang pemerintah Iran, tetapi gagal," kata Masoud Pezeshkian pada Rabu (23/7/2025).

Ia mengatakan Iran tidak menginginkan perang dan tidak percaya gencatan senjata bersifat final, dan menekankan Iran akan mempertahankan diri dengan gigih jika diserang lagi.

Presiden Iran mengakui telah terjadi pelanggaran di negaranya, tetapi ia menganggap faktor penentu adalah teknologi dan pemanfaatan kemampuan Amerika Serikat (AS).

Ia menekankan Iran tidak akan menyerah, seraya menjelaskan pihaknya percaya pada diplomasi dan dialog.

Terkait serangan AS bulan lalu terhadap fasilitas nuklir negaranya, Masoud Pezeshkian membantah pernyataan Presiden AS Donald Trump yang menyatakan bahwa serangan tersebut telah menghancurkan program nuklir negaranya. 

Ia menyebutnya sebagai ilusi, dan mengatakan, "Kemampuan nuklir kita ada di benak para ilmuwan kita, bukan di fasilitas kita."

Menurut pernyataannya, program nuklir dan pengayaan uranium Iran akan terus berlanjut dalam kerangka hukum internasional.

Baca juga: 27 Napi Iran Masih Kabur setelah Israel Bom Penjara Evin Bulan Lalu

Ia juga menekankan Iran sepenuhnya menolak kepemilikan senjata nuklir, dan mencatat Trump mengatakan bahwa Iran tidak boleh memiliki senjata nuklir, dan Iran pun menerima hal ini.

Masoud Pezeshkian menekankan setiap negosiasi terkait perjanjian nuklir di masa mendatang dengan AS harus didasarkan pada situasi yang saling menguntungkan.

Terkait serangan Iran terhadap pangkalan udara Al-Udeid Qatar pada 23 Juni, Masoud Pezeshkian menegaskan Iran tidak menyerang Negara Qatar atau rakyatnya, melainkan menyerang pangkalan AS yang mengebom negaranya pada sehari sebelumnya.

"Saya memahami posisi dan perasaan warga Qatar. Saya telah berkomunikasi melalui telepon dengan Emir Qatar hari itu," katanya.

Menanggapi pertanyaan Al Jazeera tentang upaya pembunuhan yang dihadapinya dari Israel selama perang terakhir, Presiden Iran mengatakan tujuannya adalah untuk membunuh para pemimpin politik setelah pembunuhan para pemimpin militer, untuk menciptakan kekacauan yang meluas dan menjatuhkan negara dan rezimnya.

Perang 12 Hari antara Israel dan Iran

Israel memulai perang terhadap Iran pada 13 Juni 2025 dengan meluncurkan rudal ke Teheran.

Perdana Menteri Israel Netanyahu mengklaim serangan itu diperlukan untuk menghancurkan program nuklir Iran yang dianggap sebagai ancaman setelah menuduh Iran berupaya membuat senjata nuklir.

Pada hari ke-10, sekutu Israel, AS, menyerang tiga fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Fordow, dan Natanz pada 22 Juni 2025.

AS mengerahkan tujuh unit B‑2 Spirit stealth bombers dalam serangan ke tiga fasilitas nuklir Iran (Fordow, Natanz, dan Isfahan) pada 22–23 Juni 2025 yang dikenal sebagai Operation Midnight Hammer.

Selain itu, AS menggunakan 14 bom GBU-57A/B yang dikenal sebagai Massive Ordnance Penetrator atau MOP.

Fasilitas nuklir di Fordow dihantam dengan 12 bom GBU-57A, yang dijatuhkan dari 6 pesawat B-2 dan masing-masing menjatuhkan 2 bom.

Satu pesawat B-2 Spirit menjatuhkan dua bom GBU-57A ke fasilitas nuklir di Natanz dan kapal selam AS meluncurkan rudal Tomahawk di fasilitas di Isfahan.

AS terlibat dalam perang tersebut setelah Israel melobi AS untuk mengerahkan pesawat B-2 Spirit yang dapat membawa satu-satunya bom, GBU-57A, yang diklaim dapat menembus fasilitas nuklir Iran jauh di bawah tanah.

Iran membalas serangan AS dengan menargetkan pangkalan militer AS di Qatar dan Irak pada 23 Juni 2025.

Pada 24 Juni 2025, Presiden AS Donald Trump mengumumkan Iran dan Israel sepakat untuk gencatan senjata, mengakhiri perang yang berlangsung selama 12 hari.

Presiden Iran Masoud Pezeshkian

Masoud Pezeshkian lahir pada 29 September 1954 di Mahabad, Provinsi West Azerbaijan, Iran, dari keluarga keturunan Azeri dan Kurdi. 

Ia menempuh pendidikan di Universitas Ilmu Kedokteran Tabriz, dan menjadi ahli bedah jantung pada tahun 1993, dikutip dari The Strait Times.

Masoud Pezeshkian memulai karier politiknya pada tahun 1997, ketika ia ditunjuk sebagai Wakil Menteri Kesehatan di bawah pemerintahan Presiden Mohammad Khatami, kemudian diangkat menjadi Menteri Kesehatan dan Pendidikan Medis pada tahun 2001 hingga 2005.

Setelah itu, ia terpilih sebagai anggota Parlemen Iran (Majles) mewakili daerah Tabriz sejak 2008 hingga 2024, bahkan sempat menjabat sebagai Wakil Ketua Pertama Parlemen dari 2016 sampai 2020.

Pada pemilihan presiden 5 Juli 2024, Pezeshkian memenangkan putaran kedua dengan raihan sekitar 53,7 persen suara, mengalahkan Saeed Jalili.

Kemenangannya dianggap sebagai gelombang dukungan rakyat terhadap perubahan di tengah ketegangan ekonomi dan politik negara.

Pezeshkian secara resmi menjabat sebagai Presiden Iran ke-9 pada 28 Juli 2024, menggantikan Presiden Ebrahim Raisi yang meninggal dalam kecelakaan helikopter Mei 2024, dikutip dari Anadolu Agency. 

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved