Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.246: Jet Tempur Mirage 2000 yang Dipasok Prancis Jatuh di Ukraina

Jet tempur Mirage 2000 buatan Prancis jatuh di Ukraina akibat kegagalan sistem.

HO / PASUKAN PERTAHANAN AUSTRALIA / AFP
JET TEMPUR MIRAGE. Foto handhout ini diambil pada 19 Juli dan dirilis pada 23 Juli 2004 menunjukkan dua pesawat tempur Mirage Perancis mengikuti F/A-18 Hornet Angkatan Udara Australia dari pedalaman di Wilayah Utara Australia. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini rangkuman peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina hari ke-1.246, Rabu (23/7/2025).

Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.246:

Jet Tempur Mirage Ukraina Jatuh

Sebuah jet tempur Mirage 2000 yang dipasok dari Prancis jatuh di Ukraina pada hari Selasa (22/7/2025).

Jet tersebut mengalami kegagalan peralatan, menurut militer Ukraina.

Pilot berhasil melontarkan diri dengan selamat dan ditemukan dalam kondisi stabil oleh tim penyelamat.

Militer Ukraina menyatakan bahwa pilot bertindak sesuai prosedur dalam situasi darurat.

Tidak ada korban jiwa di darat akibat kecelakaan ini.

Menurut laporan media Ukraina, kecelakaan terjadi di oblast Volyn, Ukraina barat laut.

Ini adalah insiden kehilangan Mirage pertama sejak Ukraina mulai mengoperasikannya tahun ini.

Zelensky Sahkan UU Antikorupsi Kontroversial

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyetujui rancangan undang-undang yang melemahkan lembaga antikorupsi negaranya.

Baca juga: Serangan Drone dan Rudal Skala Besar Rusia Hancurkan Tiga Peluncur Rudal Patriot dan Radar Ukraina

Langkah ini diambil beberapa jam setelah unjuk rasa besar terjadi di Kyiv.

Verkhovna Rada telah mengesahkan RUU tersebut meski menuai kritik tajam.

Para pengkritik menyebut undang-undang itu membuka celah intervensi politik dan menjadi kemunduran besar dalam upaya pemberantasan korupsi.

Sekitar 1.500 pengunjuk rasa berkumpul di dekat kantor kepresidenan sambil meneriakkan “Memalukan” dan “Veto undang-undang”.

Protes serupa juga berlangsung di Dnipro, Lviv, dan Odessa.

Anak-anak Rusia Dilatih untuk Rancang Drone Militer

Investigasi media independen Rusia, The Insider, mengungkap pihak berwenang Rusia disebut melibatkan anak-anak dalam proyek militer melalui kompetisi drone nasional.

Kompetisi dimulai dari permainan video dan berlanjut ke perekrutan pelajar berbakat oleh industri pertahanan.

Tiga finalis remaja yang diwawancarai menjelaskan bahwa mereka memahami aplikasi militer proyek mereka.

Namun, mereka didorong untuk tidak menyatakannya secara terbuka.

Investigasi ini mengindikasikan pelibatan sistematis anak-anak dalam kegiatan militer Rusia.

AS Pertimbangkan Sanksi Minyak Rusia

Menteri Energi AS Chris Wright menyebut sanksi terhadap minyak Rusia sebagai "kemungkinan yang sangat nyata".

Pernyataan itu disampaikan dalam wawancara dengan Fox News pada hari Selasa (22/7/2025).

Donald Trump sebelumnya mengancam akan memberlakukan tarif 100 persen terhadap pembeli minyak Rusia.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari Ke-1.245: Putin Pamerkan Pabrik Drone Serang ke Publik

Ia juga mengusulkan sanksi baru jika Rusia tidak menyetujui kesepakatan damai dengan Ukraina dalam 50 hari.

Batas waktu tersebut akan berakhir pada awal September.

Namun, Trump dikenal kerap menunda atau mengatur ulang tenggat waktu.

Ia juga belum memenuhi janjinya sebelumnya untuk mengakhiri perang dalam 24 jam.

Ukraina dan Rusia Akan Gelar Perundingan

Rustem Umerov, mantan Menteri Pertahanan Ukraina, akan memimpin delegasi Kyiv dalam perundingan dengan Rusia.

Pertemuan dijadwalkan berlangsung pada hari Rabu (23/7/2025) di Istanbul.

Kremlin hanya menyatakan harapan bahwa perundingan dapat digelar "minggu ini".

Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan Ukraina siap membahas pemulangan warga, anak-anak yang diculik, serta penghentian kekerasan.

Ia juga menyebut pertemuan itu sebagai langkah menuju pertemuan para pemimpin.

Anak 10 Tahun Tewas akibat Serangan Rusia

Serangan rudal dan drone Rusia menewaskan seorang anak laki-laki berusia 10 tahun di Kramatorsk.

Kramatorsk merupakan kota garis depan di Ukraina timur.

Lebih dari selusin orang juga terluka dalam serangan yang terjadi pada hari Selasa (22/7/2025).

Pemerintah Ukraina mengutuk serangan tersebut dan menyebutnya sebagai aksi teror terhadap warga sipil.

Serangan Ukraina di Kherson Tewaskan Tiga Orang

Serangan drone Ukraina terhadap sebuah bus di wilayah Kherson yang diduduki Rusia menewaskan tiga orang.

Tiga orang lainnya dilaporkan terluka akibat serangan tersebut.

Pejabat lokal yang ditunjuk Moskow mengonfirmasi insiden ini.

Di wilayah Belgorod, Rusia barat, satu orang tewas akibat serangan Ukraina lainnya.

Hal ini disampaikan oleh gubernur setempat.

Warga Inggris Dihukum karena Bantu Intelijen Rusia

Howard Phillips, 65 tahun, dinyatakan bersalah membantu dinas intelijen asing.

Ia menyerahkan data pribadi Menteri Pertahanan Inggris saat itu, Grant Shapps, kepada agen yang menyamar sebagai petugas Rusia.

Phillips berasal dari Harlow, Essex.

Baca juga: Ukraina Cetak Rekor Serangan Drone ke Rusia: Bandara-Bandara Ditutup, 140 Penerbangan Dibatalkan

Ia memberikan USB yang berisi informasi sensitif, termasuk alamat rumah dan lokasi jet pribadi Shapps.

Ia ditangkap pada Mei 2024 dan didakwa berdasarkan Undang-Undang Keamanan Nasional.

Phillips diketahui juga menulis surat ke Kedutaan Besar Rusia menawarkan jasanya.

Ia dijadwalkan dijatuhi hukuman pada musim gugur mendatang.

Serangan di Kryvyi Rih Hantam Rumah dan Perusahaan

Serangan di Kryvyi Rih menyebabkan kerusakan pada sebuah perusahaan dan rumah-rumah warga.

Ledakan besar terekam menghantam beberapa titik di kota tersebut, Suspilne melaporkan.

Informasi ini disampaikan oleh Oleksandr Vilkul, kepala Dewan Pertahanan Kota.

Tim penyelamat dan pemadam kebakaran masih bekerja di lokasi kejadian.
Hingga kini, belum ada laporan rinci tentang jumlah korban jiwa.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved