Selasa, 30 September 2025

Apa Itu Sanseito, Partai 'Anti-Asing' yang Melejit di Pemilu Jepang, Potensi WNI Bakal Diusir?

Deretan kasus WNI di Jepang dalam beberapa waktu terakhir secara tak langsung memompa elektabilitas Sanseito di Jepang.

Penulis: Bobby W
Editor: Tiara Shelavie
Kolase Tangkap layar Youtube NicoNico News dan Instagram @localpridegarage
SANSEITO KASUS WNI - Tangkap layar kolase perguruan silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) membentangkan spanduk di Jepang serta konferensi pers pimpinan Partai Sanseito, Sohei Kamiya usai Pemilu Parlemen Majelis Tinggi digelar Senin (21/7/2025). Partai yang dipimpin Sohei Kamiya ini mencatat terobosan besar dengan 14 kursi baru (total 15 kursi ) dan 12,6% suara nasional (naik 9,3 poin persentase).  seiring dengan meningkatnya sentimen negatif terhadap imigran asing termasuk WNI 

WNI tersebut diduga membuat pabrik tempat ia bekerja terbakar karena memasak makanan secara sembarangan di area produksi.

Insiden ini mengakibatkan kerugian jutaan yen dan sementara waktu menghentikan operasi pabrik.

Media Jepang seperti NHK melaporkan kejadian ini dengan judul yang menekankan "kelalaian imigran asing", meskipun investigasi menyebutkan prosedur keselamatan pabrik juga bermasalah.

Sanseito pun memanfaatkan deretan kejadian ini untuk memperkuat argumen bahwa "tenaga kerja asing tidak dapat dipercaya" dan meminta pembatasan ketat program imigrasi .

Sanseito Tolak Anggapan "Anti-Asing"

Terkait sentimen yang bisa dibilang begitu negatif tersebut, Pimpinan Sanseito yakni Sohei Kamiya menegaskan bahwa tudingan anti-asing tidak benar.

Hal ini diungkapkan oleh Kamiya dalam wawancara dengan stasiun televisi lokal Nippon Television usai pemilu pada Senin.

"Kami dikritik sebagai partai yang anti-asing dan diskriminatif. Publik akhirnya memahami bahwa media salah melihat, sementara Sanseito benar," klaim Kamiya 

Ia menegaskan bahwa fokus partainya adalah mengutamakan warga Jepang terlebih dahulu dibandingkan warga asing.

Kamiya menyebut program untuk memprioritaskan warga Jepang bukanlah bentuk penolakan sepenuhnya terhadap kehadiran imigran dari luar negaranya.

"Partai Sanseito didirikan untuk melawan globalisme dan melindungi kehidupan warga Jepang. Anggapan bahwa kader Sanseito adalah orang-orang yang ingin mendiskriminasi dan mengusir warga asing menurut saya cukup salah. Kami bukan partai semacam itu,” ujar pemimpin partai berusia 47 tahun tersebut.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan