Apa Itu Sanseito, Partai 'Anti-Asing' yang Melejit di Pemilu Jepang, Potensi WNI Bakal Diusir?
Deretan kasus WNI di Jepang dalam beberapa waktu terakhir secara tak langsung memompa elektabilitas Sanseito di Jepang.
Penulis:
Bobby W
Editor:
Tiara Shelavie
WNI tersebut diduga membuat pabrik tempat ia bekerja terbakar karena memasak makanan secara sembarangan di area produksi.
Insiden ini mengakibatkan kerugian jutaan yen dan sementara waktu menghentikan operasi pabrik.
Media Jepang seperti NHK melaporkan kejadian ini dengan judul yang menekankan "kelalaian imigran asing", meskipun investigasi menyebutkan prosedur keselamatan pabrik juga bermasalah.
Sanseito pun memanfaatkan deretan kejadian ini untuk memperkuat argumen bahwa "tenaga kerja asing tidak dapat dipercaya" dan meminta pembatasan ketat program imigrasi .
Sanseito Tolak Anggapan "Anti-Asing"
Terkait sentimen yang bisa dibilang begitu negatif tersebut, Pimpinan Sanseito yakni Sohei Kamiya menegaskan bahwa tudingan anti-asing tidak benar.
Hal ini diungkapkan oleh Kamiya dalam wawancara dengan stasiun televisi lokal Nippon Television usai pemilu pada Senin.
"Kami dikritik sebagai partai yang anti-asing dan diskriminatif. Publik akhirnya memahami bahwa media salah melihat, sementara Sanseito benar," klaim Kamiya
Ia menegaskan bahwa fokus partainya adalah mengutamakan warga Jepang terlebih dahulu dibandingkan warga asing.
Kamiya menyebut program untuk memprioritaskan warga Jepang bukanlah bentuk penolakan sepenuhnya terhadap kehadiran imigran dari luar negaranya.
"Partai Sanseito didirikan untuk melawan globalisme dan melindungi kehidupan warga Jepang. Anggapan bahwa kader Sanseito adalah orang-orang yang ingin mendiskriminasi dan mengusir warga asing menurut saya cukup salah. Kami bukan partai semacam itu,” ujar pemimpin partai berusia 47 tahun tersebut.
(Tribunnews.com/Bobby)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.