Sabtu, 4 Oktober 2025

Baru 5 Hari Dibuka, Mal di Irak Terbakar Hebat, 61 Orang Tewas

Kebakaran hebat menghancurkan sebuah pusat perbelanjaan yang baru beroperasi lima hari di kota Kut, Irak Timur.

Tangkapan layar YouTube CNN-News18
KEBAKARAN DI IRAK - Tangkapan layar YouTube CNN-News18 pada Kamis (17/7/2025) menampilkan kebakaran besar di sebuah pusat belanjaan di kota Kut, Irak timur menewaskan 61 orang tewas. 

TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran hebat menghancurkan sebuah pusat perbelanjaan yang baru beroperasi lima hari di Kota Kut, Irak Timur.

Peristiwa yang terjadi pada hari Rabu malam, (16/7/2025), waktu setempat itu menewaskan 61 orang.

Sebagian besar tewas karena terjebak di dalam kamar mandi.

"Kebakaran tragis itu merenggut nyawa 61 warga sipil tak berdosa, sebagian besar di antaranya mati lemas di kamar mandi, dan di antaranya terdapat 14 jenazah hangus yang belum teridentifikasi," kata Kementerian Dalam Negeri dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Al-Arabiya.

Sebelumnya, pihak berwenang melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat kebakaran mencapai 50 orang.

Para korban yang selamat dan keluarga korban tampak terpukul, sementara suasana duka menyelimuti rumah sakit di kota Kut, sekitar 160 kilometer tenggara Baghdad.

Kebakaran dilaporkan bermula dari lantai satu hyper mall.

Kemudian dengan cepat menjalar ke seluruh bangunan berlantai lima yang juga terdapat restoran.

Beberapa saksi mengatakan ledakan AC di lantai 2 mungkin menjadi pemicu awal, meskipun penyebab pasti masih dalam penyelidikan.

Seorang dokter yang kehilangan lima anggota keluarganya akibat kebakaran, Nasir al-Quraish, menceritakan kronologi kejadian.

“Kami pergi ke mal untuk makan malam dan menghindari pemadaman listrik di rumah,” kata Nasir al-Quraishi.

Baca juga: 3 Ladang Minyak di Irak Kembali Diserang Drone Peledak, Total 5 Lokasi Jadi Target dalam Seminggu

Kemudian, ia mengatakan mendengar suara ledakan dari sebuah AC.

“Tiba-tiba AC meledak, lalu api menyebar. Kami tidak bisa menyelamatkan diri," tambahnya.

Petugas pemadam kebakaran bekerja sepanjang malam hingga pukul 04.00 pagi waktu setempat, berjuang menyelamatkan korban dan memadamkan api.

Namun, beberapa korban masih belum ditemukan, tertimbun di bawah reruntuhan.

“Kami masih memiliki beberapa jenazah yang belum ditemukan,” ujar pejabat kota Ali al-Mayahi, dikutip dari Al Jazeera.

Rekaman video yang dibagikan di media sosial menunjukkan kobaran api melahap bangunan dan suara sirene ambulans bersahutan.

Di luar rumah sakit, keluarga korban tampak histeris. Seorang pria terlihat duduk di tanah, memukul dadanya sambil menangis, "Oh ayahku, oh hatiku."

Gubernur Provinsi Wasit, Mohammed al-Mayahi, mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari.

Ia menyatakan bahwa pemerintah daerah telah mengajukan gugatan hukum terhadap pemilik mal dan kontraktor bangunan.

"Tragedi dan bencana telah menimpa kita,” kata al-Mayahi. 

“Kejadian ini memerlukan peninjauan serius terhadap semua langkah keselamatan di gedung publik," tambahnya.

Gubernur juga memastikan bahwa penyelidikan penuh telah dimulai, dan hasil awal diharapkan akan diumumkan dalam 48 jam ke depan.

Peristiwa ini bukan pertama kalinya di Irak. Negara ini kerap mengalami insiden serupa karena rendahnya standar keselamatan bangunan dan infrastruktur yang rusak akibat puluhan tahun konflik.

Tak hanya itu, negara ini juga dikenal memiliki musim panas yang ekstrem. Suhu di Irak bisa mencapai 50 derajat celsius.

Tragedi ini mengingatkan publik akan insiden mematikan lainnya.

Pertama, kebakaran di gedung pernikahan di Irak pada September 2023 yang menewaskan lebih dari 100 orang.

Kemudian, kebakaran di unit Covid-19 rumah sakit Irak Selatan pada Juli 2021 menewaskan lebih dari 60 orang.

(Tribunnews.com/Farra)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved