Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Presiden Iran Selamat dari Serangan Israel pada 15 Juni 2025 Cuma Alami Luka Ringan

Presiden Iran Masoud Pezeshkian luka ringan saat lolos dari serangan udara Israel pada 15 Juni 2025 yang menargetkan pejabat senior di Teheran.

Azerbaycan24
TERLUKA - Presiden Iran Masoud Pezeshkian. Dia menegaskan hak Iran untuk menjalankan program nuklir untuk kepentingan sipil tidak dapat dirampas oleh perang ataupun ancaman. Presiden Iran Masoud Pezeshkian luka ringan saat lolos dari serangan udara Israel pada 15 Juni 2025 yang menargetkan pejabat senior di Teheran. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan pada kakinya dalam serangan udara Israel yang menargetkan pertemuan Dewan Keamanan Nasional Tertinggi di Teheran pada 15 Juni 2025.

Menurut laporan Al Jazeera, serangan itu diarahkan pada para pemimpin tertinggi cabang eksekutif, legislatif, dan yudikatif Iran yang sedang berkumpul di sebuah fasilitas bawah tanah di Teheran barat.

Rudal menghantam pintu masuk dan jalur keluar gedung untuk menghalangi pelarian, memaksa para pejabat melarikan diri lewat pintu darurat yang sudah disiapkan. Pezeshkian mengalami luka ringan saat dievakuasi.

Fars News yang berafiliasi dengan Korps Garda Revolusi Iran (IRGC) menyebut serangan itu begitu presisi hingga memicu dugaan adanya kebocoran intelijen internal.

Pihak berwenang Iran telah memulai penyelidikan kemungkinan keterlibatan mata-mata Israel.

Serangan 15 Juni itu terjadi hanya dua hari sebelum Teheran dijadwalkan memulai putaran baru pembicaraan nuklir dengan Washington.

Times of Israel melaporkan serangan Israel pada 13–15 Juni juga menghantam infrastruktur rudal balistik dan nuklir Iran, serta menewaskan sejumlah komandan militer dan ilmuwan senior.

Presiden Pezeshkian membenarkan dalam wawancara dengan Tucker Carlson bahwa Israel berusaha membunuhnya.

Ia menegaskan bahwa Amerika Serikat tidak terlibat langsung dalam upaya tersebut.

Ketegangan dengan cepat meningkat menjadi saling serang terbuka.

Iran membalas dengan meluncurkan lebih dari 500 rudal balistik dan sekitar 1.100 drone ke Israel, yang menurut otoritas kesehatan setempat menewaskan 28 orang dan melukai lebih dari 3.000 lainnya.

Baca juga: Iran Konfirmasi Presiden Pezeshkian Terluka akibat Serangan Israel dalam Perang 12 Hari

Sebaliknya, AS bergabung dalam serangan terhadap fasilitas nuklir Iran pada 22 Juni, menghantam situs-situs penting di Natanz, Fordo, dan Isfahan.

Setelah hampir dua minggu serangan timbal-balik, gencatan senjata yang dimediasi AS tercapai pada 24 Juni 2025.

Profil Singkat Masoud Pezeshkian

Masoud Pezeshkian adalah presiden Iran sejak 2025.

Berhaluan reformis dan moderat, ia sebelumnya menjabat Menteri Kesehatan dan anggota parlemen.

Pezeshkian dikenal mendorong diplomasi dengan Barat, termasuk negosiasi untuk meredam ketegangan atas program nuklir Iran.

Kronologi Serangan hingga Gencatan Senjata

1. Ketegangan Meningkat Jelang Pertemuan Nuklir

Awal Juni 2025, Iran dan Amerika Serikat dijadwalkan memulai putaran baru negosiasi terkait program nuklir Iran.

Namun, Israel menuduh Teheran terus memperluas kapasitas rudal balistik dan memperkaya uranium hingga level berbahaya.

2. Serangan Udara Israel 13–15 Juni

Pada 13 Juni, Israel memulai kampanye serangan udara besar-besaran terhadap sasaran di Iran.

Target utama termasuk fasilitas rudal balistik, laboratorium nuklir, serta markas intelijen militer.

Times of Israel menyebut kampanye ini “belum pernah terjadi sebelumnya.”

3. Serangan ke Teheran pada 15 Juni

Baca juga: Iran dan Israel Saling Klaim Kemenangan, Pezeshkian Sebut Kerusakan yang Diderita Musuh Lebih Besar

Tanggal 15 Juni siang, serangan udara presisi menghantam gedung pemerintah di Teheran barat yang menjadi lokasi rapat Dewan Keamanan Nasional Tertinggi.

Enam rudal dilaporkan menghantam jalur masuk dan keluar untuk memblokir evakuasi.

Al Jazeera melaporkan Presiden Iran Masoud Pezeshkian mengalami luka ringan pada kaki saat dievakuasi melalui pintu darurat.

Para pejabat senior lain juga lolos meski listrik padam akibat ledakan.

4. Dugaan Mata-mata dan Intelijen Bocor

Fars News melaporkan serangan itu begitu akurat hingga pihak Iran curiga ada kebocoran intelijen internal.

Penyelidikan terhadap kemungkinan mata-mata Israel pun diluncurkan.

5. Pernyataan Pezeshkian

Beberapa hari kemudian, Presiden Pezeshkian mengkonfirmasi upaya pembunuhan itu dalam wawancara dengan Tucker Carlson.

Ia menuduh Israel sebagai pelaku serangan, namun menegaskan AS tidak terlibat langsung.

6. Serangan Balasan Iran

Sebagai balasan, Iran meluncurkan lebih dari 500 rudal balistik dan sekitar 1.100 drone ke wilayah Israel.

Serangan itu menewaskan 28 orang dan melukai lebih dari 3.000 lainnya, menurut otoritas kesehatan Israel.

7. Serangan Tambahan oleh AS

Pada 22 Juni, Amerika Serikat juga melancarkan serangan ke fasilitas nuklir Iran di Natanz, Fordo, dan Isfahan, untuk menghancurkan infrastruktur pengayaan uranium.

8. Gencatan Senjata Dimediasi AS

Setelah hampir dua pekan saling serang, gencatan senjata diumumkan pada 24 Juni.

AS menjadi mediator utama dalam kesepakatan penghentian tembak-menembak ini.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved