Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Viral Sayembara Bunuh Trump di Iran, Rp184,9 M bagi yang Bisa Bawa Kepalanya

Ulama asal Iran, Mansour Emami, menawarkan hadiah sebesar 1,14 juta dolar AS Kepada siapa pun yang berhasil membawa kepala Donald Trump.

Truth Social/@realDonaldTrump
TRUMP DI GEDUNG PUTIH - Foto diambil dari akun Trump di Truth Social, Selasa (24/6/2025). Presiden AS Donald Trump kini tengah di buru. Bahkan salah satu Ulama senior asal Iran, Mansour Emami, menawarkan hadiah uang tunai sebesar 1,14 juta dolar AS Kepada siapa pun yang berhasil membawa kepala Donald Trump. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ulama senior asal Iran, Mansour Emami, memicu kontroversi global lantaran menawarkan hadiah uang tunai sebesar 1,14 juta dolar AS atau setara Rp 184,9 miliar kepada siapa pun yang berhasil “membawa kepala Donald Trump.”

Pernyataan itu dilaporkan oleh media oposisi Iranian International yang berbasis di Inggris dan kantor berita milik pemerintah Iran, Hawzah, pada Jumat (11/7/2025).

“Trump harus membayar harga atas agresi yang dilakukannya terhadap Republik Islam Iran,” kata Emami dalam pernyataannya, menurut laporan Iran International dikutip Newsweek.

Emami, sendiri merupakan pejabat negara di Provinsi Azerbaijan Barat, menjadi tokoh terbaru yang secara terbuka menyerukan pembunuhan terhadap Presiden Amerika Serikat tersebut.

Hadiah yang ditawarkan Emami dipahami sebagai bentuk pembalasan simbolik dan emosional atas tindakan Presiden Trump yang disebutnya bertanggung jawab atas kematian ribuan warga Iran.

Serta serangan drone AS terhadap komandan tinggi IRGC Qasem Soleimani pada 2020, yang hingga kini masih menjadi luka diplomatik mendalam di Iran.

Meskipun kemungkinan besar tidak mewakili posisi resmi pemerintah, pernyataan seperti ini memperburuk citra Iran di mata internasional dan dapat menghambat upaya diplomasi yang tengah dijajaki kedua belah pihak.

Mengingat dalam beberapa pekan terakhir, ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat memuncak usai konflik militer antara Israel dan Iran yang berlangsung selama 12 hari.

Bahkan selama konflik tersebut, AS di bawah komando Trump ikut melancarkan serangan udara terhadap tiga situs nuklir Iran, aksi yang disebut presiden sebagai upaya “menghancurkan program nuklir Teheran.”

Pemerintah Iran Bungkam

Baca juga: Israel Gertak Iran, Ancam Bakal Hajar Teheran Tanpa Ampun jika Usik Keamanan Tel Aviv

Hingga berita ini diturunkan, Kementerian Luar Negeri Iran belum memberikan pernyataan resmi terkait tawaran tersebut.

Namun, Presiden Iran Masoud Pezeshkian sebelumnya sempat menanggapi fatwa serupa dari ulama Ayatollah Naser Makarem Shirazi dengan mengatakan bahwa perintah seperti itu “tidak terkait dengan pemerintah Iran atau Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.”

Sementara itu, komunitas internasional mengecam keras pernyataan Emami.

Beberapa lembaga HAM dan pemerintah Barat menyebut tindakan tersebut sebagai seruan kekerasan yang melanggar hukum internasional dan norma diplomasi global.

AS Tuding Iran Genjot Produksi Nuklir

Adapun ketegangan keduanya mencuat usai AS menuding Iran tengah memperkaya cadangan uraniumnya.

Meski Iran terus menyatakan bahwa program nuklirnya bersifat damai dan bertujuan sipil, kekhawatiran terus membesar di kalangan negara-negara Barat, khususnya negara AS.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved