Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Donald Trump Sebut Vladimir Putin Penuh Omong Kosong, AS Setujui Pengiriman Senjata ke Ukraina

Trump melampiaskan kemarahannya kepada Putin pada Selasa (8/7/2025) dalam sebuah pertemuan dengan para pejabat kabinet

Truth Social/@realDonaldTrump
TRUMP DI GEDUNG PUTIH - Foto diambil dari akun Trump di Truth Social, Selasa (24/6/2025), memperlihatkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam postingan yang diunggah pada Senin (23/6/2025). Pada 23 Juni 2025 malam, Trump mengomentari respon lemah Iran terhadap pangkalan militer AS di Qatar. 

Trump Sebut Putin Omong Kosong, AS Setujui Pengiriman Senjata ke Ukraina


TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada Selasa (8/7/2025) mengatakan kalau dia menyetujui pengiriman senjata pertahanan AS ke Ukraina

Ia menambahkan kalau AS juga sedang mempertimbangkan sanksi tambahan untuk Moskow.

Aksi ini menandakan frustasi Trump terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin menyusul terus meningkatnya korban jiwa dalam perang Rusia-Ukraina.

Baca juga: NATO Nyalakan Alarm, Kekuatan Militer Besar China Akan Seret Rusia Saat Serangan ke Taiwan

Sebagai informasi, sejak kampanye calon Presiden, Trump berjanji akan mengakhiri perang dalam sehari.  

Namun, janji tersebut belum terealisasikan, dan berbagai upaya pemerintahannya untuk memediasi perdamaian belum membuahkan hasil.

Trump melampiaskan kemarahannya kepada Putin pada Selasa (8/7/2025) dalam sebuah pertemuan dengan para pejabat kabinet di Gedung Putih.

“Saya tidak puas dengan Putin. Saya bisa katakan itu sekarang,” kata Trump, seperti dikutip dari Reuters pada Rabu (9/7/2025).

Ia menambahkan bahwa ribuan tentara Rusia dan Ukraina tewas di medan perang.

“Kami mendapat banyak omong kosong dari Putin ... Dia selalu bersikap sangat baik, tetapi ternyata tidak berarti,” kata Trump.

Trump mengungkapkan sedang mempertimbangkan dukungan terhadap rancangan undang-undang di Senat yang akan menjatuhkan sanksi berat kepada Rusia atas perang tersebut. 

“Saya sedang mempertimbangkannya dengan serius,” katanya.

RUU ini, yang diusulkan oleh Senator Republik Lindsey Graham dari Carolina Selatan dan Senator Demokrat Richard Blumenthal dari Connecticut, juga akan menghukum negara-negara yang berdagang dengan Moskow, memberlakukan tarif 500 persen pada negara-negara yang membeli minyak, gas, uranium, dan ekspor Rusia lainnya.


AS Kirim Senjata Pertahanan ke Ukraina Melawan Serangan Rusia


Pada Senin (7/7/2025), Trump menyatakan bahwa Amerika Serikat akan mengirim lebih banyak senjata ke Ukraina, terutama senjata pertahanan, untuk membantu negara tersebut mempertahankan diri dari serangan Rusia.


Pada Selasa (8/7), ia menegaskan telah menyetujui langkah tersebut.
“Kami mengirim beberapa senjata pertahanan ke Ukraina, dan saya telah menyetujui hal itu,” katanya.


Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Selasa (8/7) menyatakan telah memerintahkan perluasan kontak dengan Amerika Serikat guna memastikan pengiriman pasokan militer penting, terutama sistem pertahanan udara. 


“Kami saat ini memiliki semua pernyataan politik dan keputusan yang diperlukan, dan kami harus melaksanakannya secepat mungkin untuk melindungi rakyat dan posisi kami,” katanya.


“Ini adalah pengiriman kritis yang berarti menyelamatkan nyawa dan melindungi kota-kota dan desa-desa Ukraina. Saya mengharapkan hasil dari kontak ini dalam waktu dekat. Dan minggu ini, kami sedang mempersiapkan format pertemuan untuk tim militer dan politik kami,’’ lanjutnya.


Zelensky berulang kali mendesak sekutu Barat nya untuk menjatuhkan sanksi yang lebih keras terhadap Moskow demi memaksa Kremlin menyetujui gencatan senjata sebagai langkah menuju akhir perang yang kini telah berlangsung selama 40 bulan.


Sebelumnya, keputusan Pentagon untuk menghentikan beberapa pengiriman senjata penting ke Ukraina memicu peringatan dari Kyiv pekan lalu.


Pemerintah Ukraina menegaskan bahwa tindakan tersebut dapat melemahkan kemampuan pertahanan Ukraina melawan serangan udara Rusia yang semakin intensif dan kemajuan pasukan Kremlin di medan perang.


Ketika ditanya siapa yang memerintahkan penghentian pengiriman tersebut, Trump menjawab, "Saya tidak tahu. Kenapa Anda tidak memberi tahu saya?"(Grace Sanny Vania)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved