Senin, 29 September 2025

Kapal Tenggelam di Selat Bali

Media Asing Sorot Kapal Tenggelam di Selat Bali, 4 Orang Tewas dan Puluhan Hilang

Media asing sorot tenggelamnya kapal feri di Selat Bali. Empat orang tewas, 38 hilang, cuaca buruk diduga jadi penyebab.

Editor: Nuryanti
Istimewa via Surya.co.id
KAPAL TENGGELAM DI SELAT BALI - Foto memperlihatkan KMP Tunu Pratama Jaya saat bersandar. KMP Tunu Pratama Jaya tenggelam di Selat Bali, Rabu (2/7/2025) malam, saat berlayar menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi. Media Asing Sorot Kapal Tenggelam di Selat Bali, Empat Orang Tewas Puluhan Hilang 

TRIBUNNEWS.COM - Media internasional menyoroti insiden tenggelamnya kapal feri di Selat Bali, Indonesia, yang menewaskan empat orang dan menyebabkan puluhan lainnya hilang.

Menurut Al Jazeera, kapal KMP Tunu Pratama Jaya membawa 65 orang saat berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur menuju Gilimanuk, Bali.

Kapal dilaporkan tenggelam hanya 25 menit setelah berlayar pada Rabu (2/7/2025) malam, di tengah cuaca buruk dan gelombang tinggi sekitar dua meter.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyatakan empat orang tewas dan 23 penumpang berhasil diselamatkan.

Sebanyak 38 orang masih dinyatakan hilang.

Tim penyelamat menggunakan sembilan kapal, termasuk perahu karet dan kapal tunda, untuk mencari korban meski terkendala cuaca gelap dan ombak tinggi.

Sementara itu, The Guardian menulis bahwa banyak korban selamat ditemukan dalam kondisi lemah atau tidak sadarkan diri setelah berjam-jam terombang-ambing di laut.

Sebagian berhasil bertahan dengan sekoci penyelamat sebelum ditemukan pada Kamis pagi.

The Telegraph melaporkan Presiden Indonesia Prabowo Subianto, yang sedang berada di Arab Saudi, memerintahkan tanggapan darurat segera.

Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyebut penyebab sementara kecelakaan adalah “cuaca buruk”.

Feri di jalur Jawa–Bali biasanya membawa penumpang, kendaraan pribadi, dan logistik.

Baca juga: 2 Dugaan Penyebab KMP Tunu Tenggelam di Selat Bali, Gelombang Tinggi dan Mesin Kapal Bocor

Perjalanan biasanya memakan waktu sekitar satu jam, namun kecelakaan laut kerap terjadi di Indonesia akibat standar keselamatan yang lemah, kelebihan muatan, dan kondisi cuaca ekstrem.

Sebagai perbandingan, pada Maret lalu sebuah kapal kecil yang membawa 16 orang terbalik di lepas pantai Bali menewaskan satu turis Australia.

Pada 2018, lebih dari 150 orang tewas saat feri tenggelam di Danau Toba, Sumatra.

(Tribunnews.com/ Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan