Senin, 29 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

Iran Tinjau Kerusakan Nuklirnya Pascaserangan Israel-AS

Fatemeh Mohajerani melaporkan bahwa situs-situs nuklir utama Iran, seperti Fordow, Isfahan dan Natanz telah rusak parah akibat serangan udara AS

Editor: Eko Sutriyanto
RNTV/TangkapLayar
SERANGAN AS - Asap hitam mengepul dari lokasi di sebuah fasilitas pengayaan nuklir Iran setelah diserangan pesawat tempur Amerika Serikat (AS), Minggu (22/6/2025) dini hari. Saat ini Iran sedang mengevaluasi sejauh mana kerusakan yang disebabkan oleh serangan udara itu 

TRIBUNNEWS.COM, DUBAI - Iran sedang mengevaluasi sejauh mana kerusakan yang disebabkan oleh serangan udara Amerika Serikat (AS) dan Israel terhadap situs-situs nuklirnya. 

Meski mengecam serangan Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklirnya, Iran secara mengejutkan tetap membuka kemungkinan untuk melanjutkan negosiasi dengan Washington mengenai program nuklirnya.

Juru bicara pemerintah Iran, Fatemeh Mohajerani, melaporkan bahwa situs-situs nuklir utama Iran, seperti Fordow, Isfahan dan Natanz telah rusak parah akibat serangan udara AS

Pemerintahan Iran secara perlahan mulai mengakui besarnya kerusakan yang terjadi akibat perang 12 hari dengan Israel, di mana jet-jet tempur Israel melumpuhkan pertahanan udara Iran dan melakukan serangan secara leluasa di wilayah Republik Islam tersebut.

Keputusan untuk tetap membuka pintu negosiasi dengan AS mengindikasikan kalau Teheran kemungkinan ingin menghindari tekanan ekonomi lebih lanjut, mengingat tenggat waktu sanksi PBB semakin dekat.

Baca juga: Iran Resmi Putus Kerja Sama dengan IAEA usai Perang 12 Hari Lawan Israel dan AS

“Tidak ada tanggal (untuk pembicaraan dengan AS) yang diumumkan, dan kemungkinan besar tidak akan segera terjadi, tetapi keputusan belum diambil dalam hal ini,” kata Mohajerani.

Pejabat Iran kini tampaknya sedang menilai kerusakan yang disebabkan oleh serangan Amerika Serikat pada 22 Juni terhadap tiga situs nuklir Teheran, termasuk di Fordow.

Situs Fordow sendiri dibangun di bawah gunung, sekitar 100 kilometer (60 mil) di barat daya Tehran.

Citra satelit dari Planet Labs PBC yang dianalisis oleh The Associated Press menunjukkan bahwa pada hari Senin, pejabat Iran di Fordow kemungkinan sedang memeriksa kerusakan yang disebabkan oleh bom penghancur bunker milik AS. 

Terlihat sejumlah truk, setidaknya satu derek, dan satu ekskavator di terowongan situs tersebut. 

Terowongan-terowongan tersebut kemungkinan besar telah diisi oleh Iran sebelum serangan udara AS sebagai upaya untuk melindungi fasilitas tersebut.

Kehadiran truk-truk sebelum serangan AS menimbulkan pertanyaan tentang apakah ada uranium atau sentrifugal yang diperkaya telah dipindahkan sebelum serangan.

Pejabat Iran sendiri sudah berulang kali mengklaim hal ini.

Bahkan sebelum serangan terjadi, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) memperingatkan kalau para inspekturnya telah kehilangan “kelanjutan pengetahuan” tentang program nuklir Iran, artinya material nuklir bisa saja berada di situs yang tidak dideklarasikan di negara tersebut.

Iran belum mengungkapkan pekerjaan apa yang sedang mereka lakukan di situs-situs tersebut setelah serangan, namun mereka menyatakan kalau Organisasi Energi Atom Iran berencana menerbitkan laporan tentang kerusakan yang disebabkan oleh serangan. (Grace Sanny Vania)
 

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan