Pendaki Tewas di Gunung Rinjani
Ayah Juliana Marins Ragukan Hasil Autopsi Jenazah Anaknya di Bali
Pihak keluarga meminta autopsi ulang terhadap jenazah Juliana Marins karena meragukan hasilnya.
Editor:
Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BRASIL - Pihak keluarga meminta autopsi ulang terhadap jenazah Juliana Marins.
Jenazah pendaki asal Brasil yang tewas di Gunung Rinjani, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu, telah tiba di Brasi, Selasa (1/7/2025) malam.
Seperti diketahui autopsi pertama jenazah Juliana Marins dilakukan di Rumah Sakit Bali Mandara, Jumat 27 Juni lalu.
Jenazah Juliana Marins akan di-autopsi ulang pada hari ini di Institut Medis Hukum Afrânio Peixoto (IML) Brasil.
Pemeriksaan akan dilakukan oleh ahli polisi dihadiri perwakilan keluarga dan ahli federal setempat, demikian media Gioblo melaporkan.
"Kita perlu tahu apakah autopsi yang dilakukannya berjalan dengan baik. Menurut saya rumah sakit (di Bali) tidak memiliki banyak sumber daya," kata ayah Juliana, Manoel Marins, dalam wawancara dengan RJ2.
Kantor Pembela Umum Federal juga mengirimkan surat yang meminta Polisi Federal untuk membuka penyelidikan atas kasus tersebut.
Hasil Autopsi di Bali
Sebelumnya, Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bali Mandara, Ida Bagus Putu Alit, mengungkapkan bahwa perkiraan kematian pendaki Gunung Rinjani asal Brasil, Juliana Marins, adalah 20 menit setelah terjatuh ke jurang dan mengalami pendarahan.
Hal tersebut berdasarkan hasil autopsi terhadap jenazah Juliana yang dilakukan di RS Bali Mandara, Denpasar.
"Kalau kita perkirakan paling lama 20 menit," kata dokter, Jumat (27/6/2025).
Berdasarkan autopsi, kematian Juliana disebabkan luka karena benturan keras, sehingga menyebabkan pendarahan banyak, terutama di bagian dada.
"Kalau kita lihat, yang paling parah adalah berhubungan dengan pernapasan, yaitu ada luka-luka terutama di daerah dada, dalam dada bagian belakang, punggung ya, itu yang merusak organ-organ di dalamnya," ungkapnya.
Dokter juga mengungkapkan bahwa Juliana mengalami banyak luka lecet di tubuhnya karena terjatuh, bahkan di kepalanya juga.
"Kalau kita lihat dari pola lukanya, karena luka lecet geser, itu sesuai dengan terjatuh, (lukanya) tersebar di seluruh tubuh, terutama di daerah punggung, kemudian juga di anggota gerak atas dan bawah, di bagian kepala ada," katanya.
"Pendarahan paling banyak itu ada di rongga dada, otak tidak banyak, hanya pendarahan sedikit saja," sambung dia.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.