Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

48 Perusahaan Kecipratan Untung dari Serangan Israel ke Gaza, FPN: Genosida Bukan Hanya Soal Senjata

FPN memberikan tanggapan soal laporan dari pelapor khusus PBB yang menyebut setidaknya 48 perusahaan diduga membantu Israel terlibat genosida di Gaza.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
SOLIDARITY GAZA - Peserta aksi mengikuti long march Solidarity March with Global March to Gaza di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Minggu (15/6/2025). Free Palestine Network (FPN) memberikan tanggapan soal laporan dari pelapor khusus PBB yang menyebut setidaknya 48 perusahaan diduga membantu Israel terlibat genosida di Gaza. 

Dari pendapat ahli tahun lalu, Albanese mengatakan ada "alasan yang masuk akal" untuk percaya bahwa Israel melakukan genosida di Gaza.

Laporan tersebut menyatakan bahwa temuannya menggambarkan “mengapa genosida Israel terus berlanjut”.

“Karena menguntungkan bagi banyak orang,” katanya.

Perusahaan senjata dan teknologi yang diidentifikasi dalam laporan tersebut

Pengadaan jet tempur F-35 oleh Israel merupakan bagian dari program pengadaan senjata terbesar di dunia, yang melibatkan sedikitnya 1.600 perusahaan di delapan negara.

Program ini dipimpin oleh Lockheed Martin yang berkantor pusat di AS, tetapi komponen F-35 dibuat di seluruh dunia.

Produsen Italia Leonardo SpA terdaftar sebagai kontributor utama di sektor militer.

Sementara FANUC Corporation Jepang menyediakan mesin robotik untuk lini produksi senjata.

Microsoft, Alphabet, dan Amazon memberi Israel “akses yang hampir setara dengan pemerintah terhadap teknologi cloud dan AI mereka”, yang meningkatkan kapasitas pemrosesan dan pengawasan datanya.

Perusahaan teknologi AS, IBM juga bertanggung jawab untuk melatih personel militer dan intelijen serta mengelola basis data pusat Otoritas Penduduk, Imigrasi, dan Perbatasan Israel (PIBA) yang menyimpan data biometrik warga Palestina, kata laporan itu.

Laporan itu menemukan bahwa platform perangkat lunak AS Palantir Technologies memperluas dukungannya kepada militer Israel sejak dimulainya perang di Gaza pada Oktober 2023.

Laporan itu mengatakan ada "alasan yang masuk akal" untuk percaya bahwa perusahaan itu menyediakan teknologi kepolisian prediktif otomatis yang digunakan untuk pengambilan keputusan otomatis di medan perang, untuk memproses data dan membuat daftar target termasuk melalui sistem kecerdasan buatan seperti "Lavender", "Gospel" dan "Where's Daddy?"

Baca juga: Dana Investasi Norwegia Boikot Produsen Senjata Barat soal Gaza

Perusahaan lainnya yang dilaporkan PBB

Laporan tersebut juga mencantumkan beberapa perusahaan yang mengembangkan teknologi sipil yang berfungsi sebagai “alat serbaguna” untuk pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Ini termasuk Caterpillar, Rada Electronic Industries milik Leonardo, HD Hyundai Korea Selatan, dan Volvo Group Swedia, yang menyediakan mesin berat untuk penghancuran rumah dan pengembangan pemukiman ilegal di Tepi Barat.

Platform penyewaan Booking dan Airbnb juga membantu pemukiman ilegal dengan mendaftarkan properti dan kamar hotel di wilayah yang diduduki Israel.

Laporan tersebut menyebut Perusahaan Drummond AS dan Glencore Swiss sebagai pemasok utama batu bara untuk listrik ke Israel, yang terutama berasal dari Kolombia.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved