Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pengakuan Tentara Israel Disuruh Komandannya Tembaki Warga Gaza yang Lagi Antre Terima Bantuan

Pengakuan tentara Israel disuruh komandannya tembaki Warga Gaza yang sedang antre menerima bantuan pangan.

Penulis: Hasanudin Aco
Anews/Tangkap Layar
WARGA GAZA - Ribuan warga Gaza mengungsi beberapa waktu lalu saat wilayahnya diserang Israel. 

 

TRIBUNNEWS.COM, GAZA -  Tentara Israel membuat pengakuan disuruh komandannya menembaki warga Gaza, Palestina, yang sedang antre mendapatkan bantuan pangan.

Kantor berita Israel, Haaretz, mengutip pernyataan seorang prajurit.

"Di tempat saya bertugas, antara satu hingga lima orang terbunuh setiap hari," ujar tentara Israel itu yang tidak disebutkan namanya.

"Ini menggambarkan insiden tersebut sebagai"medan pembantaian."

"Mereka (warga Gaza) diperlakukan seperti pasukan musuh. Tidak ada tindakan pengendalian massa, tidak ada gas air mata, hanya tembakan langsung dengan segala cara yang bisa dibayangkan."

"Kami menembakkan senapan mesin dari tank dan melemparkan granat."

"Ada satu insiden di mana sekelompok warga sipil tertembak saat bergerak maju di bawah kabut."

Demikian pengakuan tentara Israel seperti dikutip dari Al Jazeera dan JPost pada Sabyu (28/6/2025).

Serang Gaza Setelah 'Berdamai' Sementara dengan Iran

Israel dan Iran sepakat melakukan gencatan senjata 'berdamai" untuk sementara dari perang.

Namun demikian, Israel tetap melanjutkan agresi militernya di Gaza, Palestina.

Sepanjang akhir pekan kemarin Israel mengintensifkan menyerang Gaza.

Setidaknya 549 warga Palestina tewas dan 4.066 lainnya cedera saat menunggu bantuan pangan yang didistribusikan di Gaza.

Ini adalah lokasi distribusi bantuan yang dikelola oleh  Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) yang didukung Israel dan Amerika Serikat.

Israel Membantah

Militer Israel "menolak keras" tuduhan dalam laporan tersebut, menurut pernyataan militer yang dipublikasikan di Telegram.

 "Setiap tuduhan penyimpangan dari hukum atau arahan [militer] akan diperiksa secara menyeluruh, dan tindakan lebih lanjut akan diambil jika diperlukan. Tuduhan penembakan yang disengaja terhadap warga sipil yang disajikan dalam artikel tersebut tidak diakui di lapangan," katanya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz mengutuk laporan tersebut dan menyebutnya sebagai “fitnah berdarah” terhadap Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

"IDF beroperasi dalam kondisi sulit melawan musuh teroris yang beroperasi dari dalam penduduk sipil," kata mereka dikutip dari The Times of Israel.

 "Tentara IDF menerima perintah yang jelas untuk menghindari menyakiti warga sipil yang tidak bersalah, dan mereka bertindak sesuai dengan itu."

Diselidiki Siapa Komandan yang Memberi Perintah

Menurut Haaretz, Advokat Jenderal Militer telah memerintahkan Mekanisme Penilaian Pencari Fakta Staf Umum Angkatan Darat untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang di lokasi penerima bantuan tersebut.

Salah satu penulis laporan tersebut, Nir Hasson, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa perintah Israel untuk menembaki warga sipil merupakan bagian dari metode untuk “mengendalikan” para pencari bantuan.

“Itu sebenarnya praktik mengendalikan massa dengan api, seperti jika Anda ingin massa lari [dari] suatu tempat, Anda tembak mereka, meskipun Anda tahu mereka tidak bersenjata … Anda menggunakan api untuk memindahkan orang dari satu titik ke titik lain,” katanya dari Yerusalem Barat.

Sementara jurnalis dan rekan-rekannya tidak mengetahui nama komandan yang mungkin mengeluarkan arahan seperti itu.

Hasson mengatakan bahwa pelaku kemungkinan memegang jabatan tinggi di angkatan darat.

Meski ada praktik seperti ini di lokasi-lokasi tersebut, sebagian besar warga Israel dan pasukan militernya masih meyakini perang di Gaza adalah adil, meskipun ada beberapa keretakan dalam pemahaman ini, kata jurnalis itu.

“[Semakin banyak] orang yang bertanya pada diri mereka sendiri apakah perang ini perlu, tetapi juga berapa harga kemanusiaan yang harus dibayar penduduk Gaza untuk perang ini,” katanya.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved