Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Teheran Tutup Pintu Negosiasi Nuklir, Serangan AS Dianggap Cuma Gangguan Ringan

Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, tegaskan bahwa negaranya tidak akan melanjutkan pembicaraan terkait pengayaan uranium dengan AS

X Khamenei/@khamenei_ir
ALI KHAMENEI - Foto ini diambil dari akun X Khamenei pada Kamis (13/3/2025) memperlihatkan Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei, bertemu dengan sejumlah pimpinan dan fakultas Universitas Shahid Motahari di Teheran pada 3 Juli 2024. Ali Khamenei tegaskan bahwa negaranya tidak akan melanjutkan pembicaraan terkait pengayaan uranium dengan AS 

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Iran menegaskan tidak akan melanjutkan pembicaraan terkait pengayaan uranium di wilayahnya dengan Amerika Serikat, Kamis (26/6/2025).

Pernyataan itu disampaikan oleh Wakil Presiden Iran, Mohammad Reza Arei, menyebut klaim negosiasi baru sebagai “spekulasi” yang tidak berdasar.

“Saya ingin menyatakan dengan jelas bahwa belum ada kesepakatan, pengaturan, atau pembicaraan yang dibuat untuk memulai negosiasi baru,” kata Arei dalam siaran televisi nasional, mengutip CNA.

Iran menegaskan bahwa negaranya telah memasuki fase baru saat hitung-hitungan secara fundamental sehingga tidak ada alasan untuk mengubah posisi Iran, terutama setelah serangan militer AS.

Sikap tegas Iran ini diperkuat oleh pemungutan suara di parlemen. Di mana para anggota parlemen Iran sepakat untuk meloloskan undang-undang yang “mengikat”, menangguhkan sementara kerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA).

Khamenei: Tekanan AS Tak Akan Buat Iran Tunduk

Senada dengan Reza Arei, Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, juga menegaskan bahwa negaranya tidak akan tunduk pada tekanan internasional, terutama dari Amerika Serikat.

Dalam pidato publik perdananya sejak gencatan senjata dengan Israel, Khamenei menyebut bahwa Iran telah menang secara moral dan politik.

“Presiden Amerika membesar-besarkan kejadian dengan cara yang tidak biasa, dan ternyata dia membutuhkan pembesar-besaran ini,” kata Khamenei, mengomentari pernyataan Trump mengenai dampak serangan udara AS terhadap fasilitas nuklir Iran.

Adapun penolakan itu ditegaskan kedua pimpinan Iran, menanggapi klaim Presiden AS Donald Trump yang menyebut Washington akan segera membuka jalur diplomatik baru dengan Teheran.

Baca juga: Iran Tak Ragu Serang Pangkalan Militer AS, Menteri Pertahanan AS Ngamuk Info Intelijennya Bocor

Iran menganggap bahwa pendekatan AS masih berlandaskan ancaman dan tekanan militer, bukan diplomasi yang adil.

Serangan udara terhadap situs nuklir Iran oleh jet siluman B-2 milik AS beberapa hari lalu dinilai sebagai provokasi, bukan niat berdamai.

Penolakan Iran terhadap perundingan baru dengan AS mencerminkan betapa dalamnya jurang ketidakpercayaan antara kedua negara.

Iran Klaim Infrastruktur Nuklir Tetap Aman

Terpisah, selama pidato Khamenei menyatakan bahwa serangan udara Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklirnya tidak memberikan dampak signifikan terhadap kemampuan nuklir nasional.

Dalam pernyataannya, Khamenei menggambarkan serangan militer AS sebagai langkah putus asa dan menyatakan bahwa program nuklir Iran tetap “berdiri kokoh” meskipun mendapat tekanan militer.

 "Amerika Serikat berperang (dengan Iran) untuk menyelamatkan Israel, tetapi tidak mencapai apa pun dari perang ini,” ujar Khamenei.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved