Konflik Iran Vs Israel
Mengenal IRGC atau Pasdaran, Pasukan Kuat Iran yang Mengobrak-abrik Israel
IRGC menggempur Israel dengan roket dan drone selama perang yang berlangsung 12 hari.
TRIBUNNEWS.COM – Korps Garda Revolusioner Iran (IRGC) menggempur Israel dengan roket dan drone atau pesawat nirawak selama perang yang berlangsung 12 hari mulai tanggal 13 Juni 2025.
Sementara itu, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menargetkan sejumlah jenderal IRGC, dan berhasil membunuh beberapa di antaranya.
IRGC atau Sepah-e Pasdaran adalah cabang utama Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran. Pasukan dibentuk secara khusus untuk memperkuat Revolusi Islam Iran 1979.
Di sisi lain, tentara reguler Iran atau Artesh bertanggung jawab menjalankan peran tentara konvensional, melindungi perbatasan, dan menjaga ketertiban.
IRGC dibentuk tanggal 22 April 1979 oleh Ayatollah Ruhollah Khomenei, seorang revolusioner yang mendirikan Republik Islam Iran.
Undang-Undang Dasar (UUD) Iran menyebutkan IRGC diserahi tanggung jawab untuk menjaga sistem politik yang baru muncul.
Al Jazeera melaporkan ada sekitar 190.000 personel aktif IRGC (totalnya mencapai 600.000 jika personel cadangan disertakan).
IRGC mengawasi program rudal balistik dan nuklir Iran. Di samping itu, IRGC mendukung proksi-proksi Iran di Asia Barat.
Meski menjadi lembaga militer, IRGC melekat kuat dalam struktur politik dan ekonomi Iran. Para komandan IRGC bertanggung jawab langsung kepada Pemimpin Tertingg Iran yang saat ini adalah Ali Khamenei.
Saat perang Iran-Irak tahun 1980-an, IRGC memperluas perannya melebihi kewengan awalnya. IRGC memiliki angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara, dan kemudian intelijen.
IRGC menjadi kekuatan militer dominan di Iran dan menggantikan tentara reguler.
Baca juga: Iran Konfirmasi Komandan IRGC Ali Shadmani Tewas Akibat Luka Serangan Israel
Menurut World Jewish Congress, pada tahun 2020 IRGC mendapat anggaran sebesar $6,96 miliar atau sekitar Rp112,6 triliun, sedangkan tentara reguler hanya $2,73 miliar atau sekitar Rp44,3 triliun.
Salah satu cabang terpenting IRGC adalah Pasukan Quds yang memiliki spesialisasi intelijen militer dan perang nonkonvensional.
Council on Foreign Relation menyebutkan Pasukan Quds menjadi sumber perselisihan antara Iran dan AS. Hal ini berawal dari keterlibatan IRGC di Irak setelah AS menginvasi Irak tahun 2003.
Pada tahun 2007 Presiden AS George W. Bush menuding Pasukan Quds memberikan bom kepada para militan muslim Syiah untuk membunuh tentara AS. Namun, para pakar meragukan bahwa perintah seperti itu datang langsung dari Teheran.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.