Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Kelompok Bantuan Sebut PBB Bohong soal Jumlah Angka Warga Gaza yang Tewas Cari Makanan

Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) menyebut PBB berbohong soal perilisan jumlah angka warga Palestina yang tewas mencari makanan.

YouTube DW
ANGKA KEMATIAN - Tangkapan layar yang diambil pada Jumat (27/6/2025) menunjukkan momen di mana warga Gaza tengah mengambil bahan makanan. Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), yang didukung Israel dan Amerika Serikat, menyebut PBB berbohong mengenai jumlah angka kematian warga Gaza saat mencari makanan. 

TRIBUNNEWS.COM - Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF) menyebut angka-angka yang dirilis PBB mengenai warga Palestina yang tewas akibat mencari makanan adalah bohong.

PBB mengatakan sedikitnya 410 warga Palestina tewas saat mencari makanan sejak Israel mencabut blokade bantuan selama 11 minggu.

Sementara Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas menyebut warga yang tewas akibat mencari makanan berjumlah 549 orang.

Direktur Eksekutif GHF, Johnnie Moore mengatakan kepada Sky News bahwa ada "kampanye disinformasi" yang "dimaksudkan untuk menghentikan upaya GHF" di Jalur Gaza.

Moore mengatakan kelompok bantuannya telah mengirimkan lebih dari 44 juta makanan kepada warga Gaza sejak mulai beroperasi pada bulan Mei 2025.

Kelompok kontroversial tersebut, yang didukung oleh Israel dan Amerika Serikat, telah ditolak oleh PBB dan kelompok bantuan lainnya, yang menolak bekerja sama dengan GHF.

Badan-badan bantuan mengklaim Israel menjadikan makanan sebagai senjata, dan sistem distribusi baru menggunakan GHF tidak akan efektif dan akan menyebabkan semakin banyaknya pengungsian warga Palestina.

Mereka juga berpendapat GHF akan gagal memenuhi kebutuhan lokal dan melanggar prinsip-prinsip kemanusiaan yang melarang pihak yang bertikai mengendalikan bantuan kemanusiaan.

GHF mendistribusikan paket makanan, yang mereka katakan dapat memberi makan 5,5 orang selama 3,5 hari, di empat lokasi, sebagian besar di ujung selatan Gaza.

Ribuan warga Palestina berjalan kaki selama berjam-jam untuk mencapai pusat bantuan dan harus melewati zona militer Israel.

Para saksi mata mengatakan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) secara teratur melepaskan tembakan bertubi-tubi untuk mengendalikan massa.

Baca juga: Lokasi Bantuan di Gaza Menjadi Perangkap Maut, Korban Jiwa dan Warga yang Hilang Terus Meningkat

Baik angka dari PBB maupun Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan ratusan orang telah terbunuh atau terluka.

Menanggapi pernyataan Moore, Rachael Cummings, kepala tim Save the Children di Gaza, mengatakan bahwa orang-orang di Gaza "dipaksa mengambil keputusan untuk mengambil makanan dari titik distribusi makanan yang dimiliterisasi dan didukung Amerika dan Israel".

"Kami sama sekali tidak membantah adanya korban di Jalur Gaza. Maksud saya, tidak ada gencatan senjata. Ini adalah konflik yang masih berlangsung," kata Moore.

"Saya pikir orang-orang mungkin tidak memahami dengan jelas apa artinya menjalankan operasi kemanusiaan dalam skala ini, di lingkungan yang kompleks ini, di sebidang tanah sekecil Jalur Gaza, dan mungkin tidak menyadari bahwa hampir semua hal yang terjadi di Jalur Gaza akan terjadi di dekat sesuatu," lanjutnya.

Moore mengatakan bahwa GHF tidak menyangkal adanya "insiden-insiden tersebut".

Lebih lanjut, Moore mengatakan bahwa GHF berhasil berbicara dengan IDF, yang akan melakukan investigasi, sementara Hamas "sengaja menyakiti orang-orang dengan tujuan mencemarkan nama baik atas apa yang kami lakukan".

Ia mengatakan GHF, "sebuah organisasi independen yang beroperasi dengan restu pemerintah AS", "mencapai tujuannya" dengan memberi makan warga Gaza.

Seorang juru bicara kantor PBB untuk koordinasi urusan kemanusiaan mengatakan bahwa mereka "terbuka terhadap solusi praktis apa pun yang dapat mengatasi krisis di lapangan" dan "senang" untuk berbicara dengan GHF.

Juru bicara tersebut menambahkan bahwa penyaluran bantuan di Gaza "saat ini bukanlah proses yang bermartabat dan formatnya tidak mengikuti prinsip-prinsip kemanusiaan".

Israel Gempur Gaza

Pasukan pendudukan Israel (IOF) menargetkan beberapa kawasan pemukiman dengan serangan udara dan penembakan artileri sebagai bagian dari kampanye agresif mereka yang sedang berlangsung terhadap Jalur Gaza.

Akibatnya, banyak warga Gaza yang mengalami kematian dan cedera, termasuk warga sipil yang menunggu bantuan kemanusiaan.

Platform media Palestina melaporkan serangan udara besar-besaran Israel terhadap Jabalia al-Balad di Jalur Gaza utara, di samping penembakan artileri yang menargetkan Beit Lahia di barat laut dan lingkungan al-Zaytoun dan al-Shuja'iya di timur Kota Gaza.

Dikutip dari Al Mayadeen, artileri dan angkatan udara Israel menargetkan daerah al-Mawasi di utara Khan Younis, mengebom sebuah tenda yang menampung orang-orang terlantar, menewaskan dua warga sipil, dan melukai yang lainnya, menurut sumber medis di Rumah Sakit Nasser.

Baca juga: Serangan Israel di Gaza Tewaskan 71 Orang, Sekitar 14 Orang Tewas di Wilayah Utara

Pasukan pendudukan juga melancarkan serangan artileri dan udara secara intensif, disertai dengan tembakan tank dan pesawat tak berawak, yang menargetkan wilayah barat laut Khan Younis.

Pesawat tempur Israel menyerang dekat University College di selatan Kota Gaza di tengah ancaman keamanan yang terus berlanjut terhadap fasilitas pendidikan dan medis.

Dalam insiden tragis lainnya, Rumah Sakit al-Awda melaporkan kedatangan satu orang martir dan lebih dari 30 orang terluka setelah pasukan pendudukan menyerang sekelompok warga sipil yang sedang menunggu bantuan di Gaza tengah.

Kemudian, dua warga sipil lainnya tewas dalam serangan serupa di tenda pengungsi di al-Mawasi.

Pendudukan Israel juga melancarkan serangan mematikan di Deir al-Balah, Gaza tengah, pada hari Kamis (26/6/2025).

Israel menargetkan petugas polisi Palestina yang berusaha mengatur harga tepung dan mengelola pasar umum di tengah kerumunan warga sipil.

Agresi tersebut mengakibatkan 17 orang tewas dan puluhan lainnya terluka. 

Pembantaian baru ini menambah jumlah korban yang terus meningkat akibat pemboman Israel di Jalur Gaza.

Dua warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka dalam serangan Israel lainnya di dekat persimpangan al-Baraka di Deir al-Balah.

(Tribunnews.com/Whiesa)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved