Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Warga Iran Skeptis Gencatan Senjata Israel Hanya Sandiwara : Bukan Perdamaian, Ini Jeda Perang

Meski gencatan senjata dengan Israel membawa kelegaan, warga Iran tetap skeptis, menganggapnya jeda sesaat, bukan akhir dari perang yang sebenarnya.

X/IRNA English
KUTUK SERANGAN ISRAEL - Meski gencatan senjata dengan Israel membawa kelegaan, warga Iran tetap skeptis, menganggapnya jeda sesaat, bukan akhir dari perang yang sebenarnya. 

Pernyataan ini dilontarkan bukan tanpa alasan, mengingat banyaknya korban tewas dan skala kerusakan yang disebabkan oleh pemboman Israel.

Ia khawatir tentang reaksi dalam negeri dan takut akan apa yang akan terjadi pada warga Iran meski gencatan senjata telah disepakati

"Saya khawatir rezim sekarang akan mencoba membalas dendam atas kekalahannya terhadap Israel dengan mengalihkan penindasannya ke dalam negeri," katanya.

Gencatan Hanya Sementara

Sementara itu di Kota Yazd, Iran bagian tengah, Mohammad, seorang perawat mengatakan bahwa pihaknya tidak menduga rezim menyetujui gencatan senjata hampir secara tiba-tiba.

"Saya senang ada gencatan senjata, tetapi saya tidak yakin itu akan bertahan lama," kata pria berusia 28 tahun itu.

“Saya tidak percaya pemerintah Iran, AS, atau Israel,” lanjut Mohammad.

“Saya masih syok, hal ini bertentangan dengan apa yang diharapkan banyak dari kita setelah melewati perang yang berlarut-larut. Saya pikir mereka [rezim] terpojok, takut akan pembunuhan Israel yang lebih menonjol, atau bahkan kelompok bersenjata internal,” tambahnya.

Dunia Merespons dengan Hati-hati

Merespons gencatan senjata antara Iran dan Israel, banyak pemimpin dunia menekankan bahwa situasi di kawasan masih sangat rapuh dan belum stabil sepenuhnya.

Kendati demikian dbanyak negara mendukung upaya damai, tetapi menyoroti bahwa tantangan besar masih membayangi, termasuk Rusia. Melalui juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitri S. Peskov, menyatakan dukungannya terhadap langkah gencatan senjata

“Kami berharap ini akan menjadi gencatan senjata yang berkelanjutan,” ucap Peskov dalam pernyataan resminya. Meski optimis, Rusia tetap mencermati perkembangan lapangan dengan hati-hati.

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga turut menyambut baik pengumuman gencatan senjata, tetapi mengingatkan bahwa kondisi di lapangan belum stabil.

“Menit-menit terakhir menunjukkan bahwa situasinya masih sangat rapuh,” ujarnya saat kunjungan ke Norwegia.

Sementara Kanselir Jerman Friedrich Merz menegaskan pentingnya kedua pihak untuk benar-benar menaati kesepakatan yang sudah dibuat.

Ia juga menyampaikan bahwa negara-negara Barat akan membahas langkah stabilisasi lanjutan dalam KTT NATO yang tengah berlangsung.

Senada dengan yang lainnya Perdana Menteri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman dan pemerintah Arab Saudi, menyatakan bahwa negaranya mendukung terciptanya perdamaian nyata yang melibatkan kesepakatan konkret.

(Tribunnews.com / Namira)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved