Konflik Iran Vs Israel
Trump Picu Kontroversi, Posting Video Jet B-2 Serang Iran di Tengah Gencatan Senjata
Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memicu kontroversi internasional setelah mengunggah video di platform Truth Social.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memicu kontroversi internasional setelah mengunggah video di platform Truth Social.
Dalam video tersebut, menampilkan jet tempur siluman B-2 menjatuhkan bom ke wilayah Iran, diiringi lagu “Bomb Iran”, dikutip dari The Hill.
Video tersebut menampilkan kompilasi serangan udara dengan latar lagu tahun 1980 karya Vince Vance & the Valiants.
Lagu itu sendiri merupakan parodi dari lagu “Barbara Ann” dan berisi lirik-lirik agresif, seperti “Pergi ke masjid, akan melempar batu, memberi tahu Ayatollah, 'Akan kumasukkan kau ke dalam kotak!' Mengebom Iran.”
Jet B-2 dalam video itu diketahui digunakan untuk menjatuhkan 14 bom penghancur bunker GBU-57 di lokasi-lokasi penting Iran, termasuk fasilitas pengayaan bahan bakar Fordow dan Kompleks Natanz—, dua situs nuklir utama Iran.
AS juga menyerang situs nuklir di Isfahan.
Yang membuat unggahan ini semakin menuai kritik adalah waktunya. Trump memposting video tersebut pada Selasa malam, hanya beberapa jam setelah gencatan senjata antara Iran dan Israel mulai berlaku secara resmi.
Gencatan senjata “Lengkap” dan “Total” itu diumumkan oleh Trump sendiri, sebagai hasil dari tekanan diplomatik setelah 12 hari konflik udara yang dimulai sejak Israel menyerang Iran pada 13 Juni lalu.
Iran kemudian membalas dengan serangan rudal, termasuk ke pangkalan udara AS di Qatar.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian pada hari yang sama menyampaikan pengumuman resmi tentang berakhirnya "perang 12 hari".
Ia menekankan bahwa Iran akan tetap menghormati gencatan senjata selama Israel juga melakukannya.
“Hari ini, setelah perlawanan heroik bangsa kita yang hebat, yang tekadnya membuat sejarah, kita menyaksikan tercapainya gencatan senjata dan berakhirnya perang 12 hari yang dipaksakan oleh petualangan dan provokasi Israel,” kata Pezeshkian, dikutip dari Al-Arabiya.
Baca juga: Kronologi Panjang Konflik AS-Iran: Kudeta 1953, Revolusi hingga Serangan AS ke Situs Nuklir Iran
Sementara itu, Presiden Pezeshkian telah memperingatkan bahwa Iran akan mematuhi kesepakatan damai hanya jika Israel tidak melanggarnya.
“Jika rezim Zionis tidak melanggar gencatan senjata, Iran juga tidak akan melanggarnya,” tegasnya.
Israel melancarkan serangan udara terhadap beberapa lokasi di Iran mulai 13 Juni.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.