Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Trump kepada Netanyahu: Misi AS Berakhir setelah Bantu Israel Ngebom Fasilitas Nuklir Iran

Presiden AS Trump berpesan ke Perdana Menteri Israel Netanyahu bahwa misi AS berakhir setelah AS mengebom 3 fasilitas nuklir Iran untuk bantu Israel.

Editor: Nuryanti
Facebook The White House
TRUMP DAN NETANYAHU - Foto diambil dari Facebook The White House pada Rabu (25/6/2025), memperlihatkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu (kanan) dan Presiden AS Donald Trump (kiri) berjabat tangan sebelum menghadiri pertemuan di Ruang Oval, Gedung Putih, pada hari Selasa (8/4/2025). Pada 24 Juni 2025, Trump dikabarkan berpesan kepada Netanyahu bahwa misi AS berakhir setelah AS membantu Israel mengebom fasilitas nuklir Iran, disusul dengan gencatan senjata. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberitahu sekutunya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, bahwa AS telah mengakhiri penggunaan militernya untuk membantu Israel dalam perangnya dengan Iran.

"Militer Amerika melakukan apa yang seharusnya kami lakukan," kata Trump kepada Netanyahu melalui panggilan telepon, menurut seorang pejabat senior Gedung Putih yang dikutip oleh Washington Post pada Selasa (24/6/2025).

Pejabat itu mengatakan bahwa Netanyahu tidak senang dengan perkataan Trump namun mencoba memahami posisi AS.

"(Netanyahu) Tidak senang, tetapi ia memahami bahwa Trump ingin melihat peralihan ke arah diplomasi, jadi ia menyetujui gencatan senjata," kata pejabat itu.

"Saya tidak akan mengatakan Perdana Menteri setuju dengan antusias, tetapi dia memahami bahwa Trump tidak akan lagi melakukan intervensi militer dalam konflik ini," lanjutnya.

Menurut laporan Washington Post, Trump mulai berfokus pada gencatan senjata selama pertemuan di Ruang Situasi Gedung Putih pada Sabtu (21/6/2025) malam, setelah mengetahui laporan bahwa serangan terhadap situs nuklir Iran telah berhasil.

Pejabat senior tersebut mengatakan Trump memerintahkan utusan Timur Tengahnya, Steve Witkoff, untuk berhubungan kembali dengan Iran.

"Tak lama kemudian, Witkoff berbicara dengan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi dan mengatakan kepadanya bahwa Teheran harus kembali ke meja perundingan," kata pejabat tersebut.

"Saya melihat apa yang bisa kita lakukan," kata Witkoff kepada Araghchi, menurut pejabat AS tersebut. 

Pejabat itu mengatakan AS mampu melakukan lebih banyak lagi untuk perdamaian.

Presiden AS Donald Trump sebelumnya mengumumkan gencatan senjata Israel dan Iran yang berlaku mulai Selasa (24/6/2025), mengakhiri perang selama 12 hari.

Baca juga: Kepala IDF: Israel Buat Program Nuklir Iran Mundur Beberapa Tahun, Kini Fokus Lagi ke Gaza

Israel yang memulai serangannya terhadap Iran pada 13 Juni 2025, menyeret sekutunya, AS, untuk mengebom fasilitas nuklir Iran dengan bom penembus bunker, GBU-57.

AS memasuki perang pada hari Minggu, 22 Juni 2025 dengan meluncurkan 14 bom ke tiga fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Natanz, dan Fordow.

Iran membalas serangan AS pada hari Senin, 23 Juni 2025 dengan menyerang pangkalan militer AS di Al Udeid, Qatar.

Pada Senin malam, Trump mengumumkan Israel dan Iran datang kepadanya hampir bersamaan dan menginginkan gencatan senjata.

Setelah gencatan senjata diumumkan, Israel mengatakan mereka akan kembali memfokuskan serangan militernya ke Jalur Gaza, memperpanjang eskalasi dengan Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) sejak Oktober 2023.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved