Konflik Iran Vs Israel
Kepala IDF: Israel Buat Program Nuklir Iran Mundur Beberapa Tahun, Kini Fokus Lagi ke Gaza
Kepala IDF Eyal Zamir mengatakan Israel berhasil menghambat program nuklir Iran hingga beberapa tahun ke depan. Israel kini akan fokus lagi ke Gaza.
Sebelumnya, Israel dan Iran sepakat untuk gencatan senjata pada hari Selasa (24/6/2025), mengakhiri perang selama 12 hari.
Sekutu Israel, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, mengumumkan kesepakatan tersebut pada hari Senin (23/6/2025) tengah malam.
Israel sebelumnya memulai serangan terhadap Iran pada 13 Juni 2025, dengan klaim untuk melenyapkan program nuklir Iran.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Israel dikabarkan meminta bantuan AS untuk mengerahkan pesawat siluman B-2 Spirit yang mampu meluncurkan bom penembus bunker, GBU-57.
Pada 22 Juni 2025, AS meluncurkan 14 bom GBU-57 ke tiga fasilitas nuklir Iran di Isfahan, Natanz, dan Fordow.
Pada 23 Juni 2025, Iran membalas serangan tersebut dengan meluncurkan sejumlah rudal ke pangkalan militer AS di Al Udeid, Qatar.
Setelah Trump mengumumkan gencatan senjata, Israel dan Iran saling tuduh akan pelanggaran perjanjian, di mana militer Israel mengancam akan meluncurkan serangan hebat ke Teheran.
Trump yang frustrasi mendesak Israel untuk membatalkan rencana tersebut, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan ia tidak bisa melakukannya karena pesawat Israel telah terbang menuju Teheran, namun menjanjikan serangan terbatas.
Iran mencatat 430 tewas dan 3.500 luka akibat serangan Israel, sementara laporan lain menyebut 639 tewas dan 1.300 luka.
Sementara itu, Israel melaporkan 25 tewas dan lebih dari 2.500 luka akibat serangan balasan Iran, seperti diberitakan Anadolu Agency.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.