Rabu, 1 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Wapres AS JD Vance Mengelak saat Ditanya Apakah Pemerintah AS Tahu Lokasi Uranium di Iran

Wakil Presiden AS JD Vance menghindar ketika ditanya apakah pemerintahan Trump tahu di mana uranium yang diperkaya tinggi milik Iran berada

Editor: Muhammad Barir
Akun X @JDVance
JD VANCE - Tangkapan layar video akun X @JDVance pada Sabtu (29/3/2025) memperlihatkan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) JD Vance berbicara tentang rencana kunjungannya ke Greenland dalam unggahan pada Rabu (26/3/2025). Pada Jumat (28/3/2025), JD Vance mengatakan Greenland lebih baik bergabung dengan AS daripada Denmark. 

Wapres AS JD Vance Mengelak saat Ditanya Apakah Pemerintah AS Tahu Lokasi Uranium di Iran

TRIBUNNEWS.COM- Wakil Presiden AS JD Vance menghindar ketika ditanya apakah pemerintahan Trump tahu di mana uranium yang diperkaya tinggi milik Iran berada selama wawancara di Fox News.

Presiden Donald Trump mengatakan serangan AS pada hari Sabtu "benar-benar menghancurkan" fasilitas nuklir Iran. Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Dan Caine mengatakan Minggu pagi bahwa "masih terlalu dini" untuk mengomentari apakah Iran masih memiliki beberapa kemampuan nuklir.

Vance mengatakan lokasi uranium bukanlah pertanyaan penting, seraya menambahkan: “Tujuan kami adalah mengubur uranium, dan saya rasa uranium memang terkubur.”

CNN melaporkan bahwa penilaian awal menimbulkan pertanyaan mengenai apakah AS menghancurkan sebagian besar bahan nuklir yang diperkaya di negara itu dengan serangan akhir pekan.

"Tujuannya adalah untuk menghilangkan pengayaan dan menghilangkan kemampuan mereka untuk mengubah bahan bakar yang diperkaya itu menjadi senjata nuklir. Saya pikir itu poin penting," kata Vance.

 

 

 

 

 

 

 

"Jika mereka benar-benar memindahkan uranium yang diperkaya 60 persen, kekhawatiran besarnya, dan ini, sekali lagi, yang telah kita hancurkan, adalah kemampuan mereka untuk memperkaya uranium, jika mereka memiliki uranium yang diperkaya 60%, tetapi mereka tidak memiliki kemampuan untuk memperkayanya hingga 90?n lebih jauh lagi, mereka tidak memiliki kemampuan untuk mengubahnya menjadi senjata nuklir," lanjutnya.

Trump telah berulang kali mengatakan bahwa serangan Amerika terhadap Iran telah berhasil, namun AS tampaknya menahan bom terkuatnya terhadap satu dari tiga fasilitas yang termasuk dalam operasi tersebut, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah operasi tersebut telah selesai.

 

SUMBER: CNN

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved