Konflik Iran Vs Israel
Putin dan Xi Jinping Desak Gencatan Senjata Perang Iran-Israel, Dunia di Ambang Perang Dunia Ketiga
Rusia, Tiongkok, dan Pakistan mendesak Dewan Keamanan PBB menghentikan konflik Iran–AS–Israel sebelum dunia terjerumus ke perang global.
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Perwakilan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Tiongkok Xi Jinping, dan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari, secara resmi mengajukan resolusi bersama kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) terkait perang Iran-Israel.
Resolusi itu menyerukan gencatan senjata segera dan tanpa syarat dalam konflik antara Iran, Amerika Serikat, dan Israel.
Seruan tersebut dibahas dalam sidang darurat Dewan Keamanan, pada Minggu (22/6/2025) malam waktu New York, The Guardian melaporkan.
Dewan Keamanan PBB dijadwalkan membahas rancangan resolusi yang mengecam serangan militer AS terhadap situs nuklir Iran.
Resolusi itu juga menyerukan penghentian total semua aksi permusuhan.
China menyatakan AS merusak kredibilitasnya dan memperingatkan bahwa agresi militer dapat memperburuk ketegangan regional .
Rusia mengecam operasi udara AS–Israel terhadap Fordow, Natanz, dan Isfahan sebagai pelanggaran hukum internasional dan provokasi berbahaya, dikutip dari Time.
Pakistan bergabung dalam dukungan resolusi dan menyebut konflik itu sebagai ancaman terhadap keamanan global.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memperingatkan bahwa konflik ini bisa menciptakan spiraling konflik dengan dampak parah terhadap jalur pelayaran energi dan perdamaian global.
Kendati begitu, Amerika Serikat kemungkinan besar akan memveto resolusi tersebut.
AS tampaknya bakal berasalan kalau Israel memiliki hak membela diri dan menyasar fasilitas nuklir Iran yang dianggap melanggar kesepakatan internasional, Hindustan Times melaporkan.
Baca juga: Harga Minyak Brent Melompat ke Level Tertinggi dalam 5 Bulan Pasca Serangan AS ke Fordow
Iran sendiri mengancam akan mengambil "semua opsi terbuka" jika serangan militer berlanjut .
Kondisi regional ini memicu kekhawatiran global—pasokan minyak dunia terancam.
Harga brent naik hampir 8 persen dalam seminggu dan banyak negara khawatir konflik bakal melebar menjadi krisis internasional.
PBB, negara-negara Eropa, dan Jepang menyerukan penyelesaian lewat diplomasi sebelum konflik berubah jadi perang luas yang sulit dikendalikan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.