Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Iran Terancam Tak Tampil di Piala Dunia pasca Serangan Amerika? Ini Sejarah Larangan FIFA Sebelumnya

Kemungkinan Iran yang gagal bertanding di tanah Amerika ini bisa saja terjadi mengingat FIFA pernah menerapkan sanksi sejenis sebelumnya

Penulis: Bobby W
Editor: Bobby Wiratama
Tribunnews / Ilustrasi AI
SUPORTER TIMNAS IRAN - ilustrasi Suporter Timnas Iran yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan Grok AI pada Kamis (5/6/2025) 

TRIBUNNEWS,COM - Isu terkait kemungkinan Iran dilarang berpartisipasi dalam Piala Dunia FIFA 2026 di tengah ancaman perang antara negaranya dengan tuan rumah turnamen, Amerika Serikat makin menguat.

Seperti yang diketahui sebelumnya, tim nasional Iran pada Maret lalu telah memastikan dirinya menjadi tim keenam yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di Amerika, Meksiko, dan Kanada.

Kala itu, Iran memastikan dirinya lolos ke Piala Dunia 2026 setelah memuncaki klasemen Grup A Kualifikasi Zona Asia Fase Ketiga dengan raihan 20 poin dari 8 laga.

Namun, serangan udara terbaru terhadap fasilitas nuklir negara tersebut membuat dunia terus memantau eskalasi ketegangan militer yang semakin memanas .

Situasi ini juga membuat negara yang memiliki timnas berjuluk Tim Melli ini bisa saja gagal tampil di Piala Dunia setelah lolos dalam empat perhelatan berturut-turut.

Kemungkinan Iran yang gagal bertanding di tanah Amerika ini bisa saja terjadi mengingat FIFA selaku badan panitia turnamen tersebut pernah menerapkan sanksi berupa larangan tampil karena sejumlah situasi dan kondisi tertebut.

Beberapa negara sebelumnya pernah dicekal oleh FIFA dari kompetisi internasional karena alasan keterlibatan dalam perang.

Negara yang masih menjadi "penyakitan" akibat sanksi FIFA tersebut adalah Rusia.

Keikutsertaan Rusia dalam event kompetisi FIFA hingga kini masih saja ditangguhkan secara tanpa batas waktu sejak mereka menginvasi Ukraina.

Sementara itu di tahun 1990-an, FIFA dan UEFA juga pernah melarang Yugoslavia berpartisipasi dalam perhelatan kompetisi mereka akibat konflik yang terjadi di daerah Balkan .

Bahkan jika Iran tetap berlaga di turnamen tahun depan, kemungkinan besar mereka tidak akan ditemani suporter karena negara tersebut masih tercantum dalam daftar larangan bepergian Presiden Donald Trump yang melarang warganya bepergian ke Amerika.

Baca juga: Trump Minta Harga Minyak di Amerika Tak Naik usai Wacana Selat Hormuz Ditutup

Hal ini terjadi karena pada 4 Juni 2025 lalu Presiden Donald Trump mengumumkan larangan masuk bagi warga negara dari 12 negara termasuk Iran.

Trump menandatangani larangan perjalanan yang menargetkan 12 negara, termasuk Iran, dengan alasan "melindungi keamanan nasional dan kepentingan rakyat AS".

Larangan ini mulai berlaku pada Senin tanggal 9 Juni 2025 mendatang.

Akibat larangan ini, warga Iran serta 11 negara lainnya tak bisa lagi masuk ke AS, baik sebagai imigran maupun non-imigran.

Meski mendapatkan larangan masuk ke AS, Timnas Iran sendiri masih bisa bermain di Piala Dunia kalau mereka masih mau karena ada sejumlah pengecualian.

Aturan larangan masuk ke AS ini sendiri dikecualikan bagi mereka yang memiliki kewarganegaraaan ganda dengan AS dan memiliki kepentingan untuk hadir di negeri Paman Sam seperti atlet dan anggota tim olahraga untuk mengikuti ajang besar seperti Olimpiade atau Piala Dunia.

Pengecualian ini memungkinkan tim Iran tampil di turnamen yang akan digelar bersama AS, Kanada, dan Meksiko.

Sayangnya, pengecualian tidak berlaku untuk keluarga atau teman yang bukan "kerabat dekat", sehingga suporter Iran tidak bisa hadir secara bebas 

Menurut dokumen eksekutif Trump, Iran sendiri digolongkan sebagai "negara sponsor terorisme" yang "tidak kooperatif dalam mengidentifikasi risiko keamanan" 

Haiti, Libya, dan Venezuela Ikut Kena Imbas

SUPORTER TIMNAS IRAN - ilustrasi Suporter Timnas Iran yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan Grok AI pada Kamis (5/6/2025)
SUPORTER TIMNAS IRAN - ilustrasi Suporter Timnas Iran yang dibuat menggunakan kecerdasan buatan Grok AI pada Kamis (5/6/2025) (Tribunnews / Ilustrasi AI)

Selain Iran, sejumlah negara lainnya yang masih berpeluang lolos ke Piala Dunia 2025 juga ikut kena imbasnya.

Larangan serupa juga berimbas pada negara-negara lain yang masih berpeluang lolos ke Piala Dunia 2026, seperti Haiti, Libya, dan Venezeula.

Nasib paling nahas diterima Haiti yang saat ini berada di posisi kedua Grup C Concacaf dan memiliki peluang cukup besar melaju ke babak selanjutnya. 

Namun, jika mereka berhasil lolos, suporter Haiti juga terancam tidak bisa hadir di AS karena larangan serupa.

Di zona Amerika Selatan, Venezuela ikut terjena imbas dari larangan tersebut.

Hal ini terjadi karena Venezuela masih bisa berpeluang lolos meski mereka berada di peringkat ke-7 zona CONMEBOL yang memungkinkan mereka lolos ke play-off Piala Dunia 2025.

Meski pemain Venezuela nantinya bisa lolos ke Piala Dunia dan masuk AS menggunakan visa P-1 (untuk atlet profesional), larangan sementara pada visa turis akan menghalangi suporter mereka. 

Hal ini berpotensi menurunkan antusiasme internasional di stadion, yang sebelumnya diharapkan menjadi daya tarik ekonomi besar di Piala Dunia 

Dampak langsung dari kebijakan ini juga terlihat pada Piala Emas Concacaf 2025 di AS, di mana tim Haiti akan kesulitan membawa suporter.

Sementara itu, pemain Sudan seperti Mohamed Awadalla (Al-Ain) dan Iran Mehdi Taremi (Inter Milan) terancam tidak bisa berpartisipasi dalam Piala Dunia Klub 2025 tanpa pengecualian khusus.

Kebijakan Trump memicu kritik global, termasuk dari FIFA yang sebelumnya mendapat jaminan bahwa "semua tim dan suporter yang lolos akan diizinkan masuk AS tanpa diskriminasi" saat bidding tuan rumah 2018.

Kini, janji tersebut tinggal kenangan, sementara Timnas Iran harus rela bertanding di panggung dunia tanpa sorak-sahabat yang seharusnya menjadi semangat juang mereka.

(Tribunnews.com/Bobby)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved