Konflik Iran Vs Israel
Analisis AM Hendropriyono soal Potensi Perang Dunia 3 usai Amerika Cawe-cawe Konflik Iran-Israel
A.M Hendropriyono mengungkapkan analisisnya soal potensi perang dunia usai Amerika Serikat ikut membantu Israel dalam konfliknya dengan Iran.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) sekaligus tokoh militer, Jend. (Purn) A.M Hendropriyono mengungkapkan analisisnya tentang potensi perang dunia ketiga setelah adanya konflik antara Iran dan Israel.
Terlebih setelah Amerika Serikat turut serta mendukung Israel dan ikut menyerang Iran.
Hendropriyono mengaku memiliki analisis berbeda tentang potensi perang besar imbas konflik Iran-Israel ini.
Menurut Hendropriyono, perang antara Iran-Israel ini akan selesai dan tidak menimbulkan perang dunia.
Karena menurutnya, masing-masing negara besar yang memiliki potensi bergabung dalam konflik Iran-Israel ini masih memiliki urusannya sendiri.
Seperti Rusia yang kini masih belum selesai konfliknya dengan Ukraina.
Konflik Rusia-Ukraina ini juga berhubungan dengan NATO.
Berbeda dengan Amerika Serikat, khususnya Donald Trump yang memiliki tujuan sendiri dalam konflik Iran-Israel ini.
"Mungkin saya agak lain dari prediksi para ekspert. Saya melihat perang ini (Iran-Israel) akan selesai, tidak akan menjadi perang dunia."
"Karena masing-masing punya urusan sendiri. Seperti Rusia urusannya sama Ukraina belum selesai, karena NATO kan lain frekuensinya. Beda nih sama Donald Trump," kata Hendropriyono dalam Program 'Ruang Sahabat' di kanal YouTube Mahfud MD Official, Jumat (21/6/2025).
Selanjutnya ada juga China yang kini tengah mendukung Pakistan dalam konflik dengan India.
Baca juga: Selat Hormuz Dimiliki Siapa? Iran Ancam Menutup, Amerika Minta Bantuan China
"Cina sedang mendukung Pakistan karena India tetap enggak mau berhenti. Jadi masih repot," imbuh Hendropriyono.
Hendropriyono menilai, satu-satunya kekuatan besar yang bisa ikut konflik Iran-Israel ini adalah Korea Utara.
Namun bisa dilihat Korea Utara ini tidak suka dengan Iran dan lebih cenderung mendukung Rusia.
"Satu-satunya kekuatan be.ar yang bisa ikut bergabung dalam perang itu adalah Korea Utara. Tapi Korea Utara kan suka sama Rusia, enggak suka sama Iran," jelasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.