Selasa, 7 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Trump Ultimatum Iran: Jangan Coba-Coba Membalas, Atau Tragedi Besar Guncang Teheran

Trump beri ultimatum ke Iran, jika Teheran membalas maka AS siap serang balik dengan presisi jauh lebih besar hingga mengundang tragedi mematikan

Facebook The White House
TRUMP ULTIMATUM IRAN - Foto diambil dari Facebook The White House, Sabtu (21/6/2025). Trump beri ultimatum ke Iran, jika Teheran membalas maka AS siap serang balik dengan presisi jauh lebih besar hingga mengundang tragedi mematikan. 

TRIBUNNEWS.COM – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memperingatkan Iran agar tidak melancarkan serangan balasan terhadap Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir utamanya.

Trump mengancam apabila Iran nekat melakukan balasan maka AS tidak segan untuk melakukan serangan presisi jauh lebih besar hingga mengundang tragedi mematikan bagi Teheran .

“Iran adalah penindas di Timur Tengah. Mereka harus memilih perdamaian. Jika tidak, serangan berikutnya akan lebih besar dan jauh lebih mudah,” ujar Trump, dikutip dari Anadolu.

Gertakan itu disampaikan Trump dalam pidato televisi nasional, setelah Amerika melancarkan serangan presisi besar-besaran terhadap tiga fasilitas nuklir Iran di Fordo, Natanz, dan Isfahan.

Trump mengungkapkan masih banyak target militer Iran yang siap dilancarkan bila Teheran gagal meredam ketegangan:

Melalui platform sosial Truth Social, Trump juga memperingatkan bahwa “balasan dari Iran terhadap amerika akan dihadapi dengan kekuatan yang jauh lebih besar dari yang terjadi malam ini”.

“Malam itu adalah serangan paling sulit dan mematikan, namun masih banyak sasaran lain yang siap diserang jika Iran terus melakukan provokasi,” Tegas Trump.

Kronologi Serangan AS ke Iran

AS SERANG IRAN - Grafis tentang Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran, Minggu (22/6/2025).
AS SERANG IRAN - Grafis tentang Amerika Serikat menyerang fasilitas nuklir Iran, Minggu (22/6/2025). (Tribunnews.com)

Ketegangan terjadi setelah AS dan sekutu-sekutunya, terutama Israel melihat program nuklir Iran sebagai ancaman langsung.

Jika Iran memiliki senjata nuklir, dominasi militer AS di kawasan bisa terganggu, dan sekutu-sekutu regional bisa terdorong untuk ikut mempersenjatai diri.

Alasan itu yang kemudian mendorong AS untuk melancarkan serangan bom ke tiga fasilitas nuklir Iran yakni Fordow, Natanz, dan Esfahan, pada Sabtu (21/6/2025), malam waktu AS.

Baca juga: Amerika Serikat Serang Iran, Kementerian Luar Negeri RI Pastikan 97 WNI Sudah Aman di Baku

Beberapa jam setelah serangan, Presiden Trump memberikan pidato resmi di Gedung Putih. Ia menyatakan bahwa operasi telah “sepenuhnya menghancurkan kemampuan nuklir utama Iran” dan memperingatkan bahwa jika Iran melakukan pembalasan, tragedi yang lebih besar akan menyusul.

Trump berdalih keterlibatan langsung Amerika Serikat, menyusul serangan yang dilakukan Israel ke Iran bisa mempercepat penghentian ambisi nuklir Teheran.

"Tujuan kami adalah menghancurkan kapasitas pengayaan nuklir Iran dan menghentikan ancaman nuklir yang ditimbulkan oleh negara sponsor teror nomor satu di dunia," kata Trump, dikutip dari CNN International

"Malam ini, saya dapat melaporkan kepada dunia bahwa serangan itu merupakan keberhasilan militer yang spektakuler," imbuhnya.

Iran: Kami Miliki Semua Opsi untuk Balas AS!

Merespon serangan AS, Menteri Luar Negeri (menlu) Iran Abbas Araghchi mengatakan negaranya "siap menyisakan semua opsi dalam menanggapi serangan AS."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved