Konflik Iran Vs Israel
Ekonomi Israel Terancam Kolaps, Perang Kuras Anggaran Negara, Pajak Rakyat Terpaksa Dinaikkan
Dalam 20 bulan terakhir, banyak warga Israel telah menghabiskan ratusan hari bertugas sebagai tentara cadangan.
TRIBUNNEWS.COM, ISRAEL - Perang itu mahal.
Selain menyebabkan kehancuran, kematian, dan trauma, dibutuhkan juga banyak uang untuk membeli dan memobilisasi peralatan militer.
Perang juga membutuhkan tenaga manusia.
Seperti yang dialami Israel.
Banyak tentara meninggal dan luka traumatik mendalam akibat perang berkepanjangan, tentara cadangan dikerahkan dan rakyat direkrut besar-besaran jadi tentara.
Sejak Hamas mulai berperang dengan Israel pada 7 Oktober 2023, Israel telah terlibat dalam pertempuran sengit di Gaza, Palestina.
Setelah itu, Israel melancarkan serangan udara ke Lebanon sebagai balasan atas serangan rudal dan pesawat nirawak Hizbullah.
Perang Israel terus berlanjut.
Minggu lalu, Israel menyerang Iran dan dibalas Iran dengan serangan rudal yang mampu menghujam pusat ibu kota Israel.
Israel punya masalah besar dan anggaran besar
Dengan semua yang terjadi ini, ekonomi Israel berada di bawah tekanan yang signifikan.
Banyak tentara cadangan telah dipanggil untuk bertempur yang memaksa mereka untuk meninggalkan pekerjaan mereka untuk sementara waktu.
Ditambah dengan kekurangan tenaga kerja ini, izin kerja bagi banyak warga Palestina telah dibatalkan dan melintasi perbatasan menjadi semakin sulit bagi mereka.
Semua ini membuat pengisian lowongan pekerjaan menjadi sulit di Israel.
Pada bulan April, negara tersebut melaporkan tingkat pengangguran sebesar 3 persen, turun dari 4,8% pada tahun 2021.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.