Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Citra Satelit di Qatar Tunjukkan Tanda Nyata AS Segera Gabung Israel Serang Langsung Iran

Citra satelit di Pangkalan Udara di Qatar itu menunjukkan sejumlah pesawat AS pesawat angkut seperti Hercules C-130 dan pesawat pengintai.

RNTV/TangkapLayar
PESAWAT AS - Citra satelit Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar menunjukkan beberapa pesawat militer Amerika Serikat (AS) tidak lagi terlihat di landasan. Ini menjadi sinyal kalau pesawat-pesawat itu diamankan dulu dari potensi ancaman serangan Iran jika AS bergabung dengan Israel menyerang Iran. 

Citra Satelit di Qatar Tunjukkan Tanda Nyata AS Segera Gabung Israel Serang Langsung Iran

TRIBUNNEWS.COM - Pesawat militer Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah ditarik dari landasan pangkalan AS terbesar di Timur Tengah – Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar.

Laporan itu merujuk pada citra satelit yang diterbitkan oleh Planet Labs PBC.

Pesawat-pesawat ini termasuk pesawat angkut seperti Hercules C-130 dan pesawat pengintai.

Baca juga: Serangan Terencana AS-Israel ke Iran Sampul Perang Besar: Skenario Pengepungan China di Multifront

"Penarikan ini kemungkinan sebagai langkah untuk melindungi mereka dari kemungkinan serangan Iran jika AS menyerang Republik Iran," kata laporan RNTV, dikutip Jumat (20/6/2025).

Gambar-gambar satelit tersebut memperlihatkan beberapa pesawat diparkir di landasan pada tanggal 5 Juni; yang tidak dapat dilihat lagi sejak tanggal 19 Juni.

"Pangkalan Al Udeid di Qatar akan rentan terhadap serangan Iran jika terjadi eskalasi, mengingat kedekatannya dengan Iran," tambah laporan tersebut.

Pesawat-pesawat itu dipindahkan ke dalam hanggar atau ke pangkalan-pangkalan lain di Timur Tengah.

Citra satelit Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar Pesawat AMerika
PESAWAT AS - Citra satelit Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar menunjukkan beberapa pesawat militer Amerika Serikat (AS) tidak lagi terlihat di landasan. Ini menjadi sinyal kalau pesawat-pesawat itu diamankan dulu dari potensi ancaman serangan Iran jika AS bergabung dengan Israel menyerang Iran.

Pernyataan Trump

Sinyal keterlibatan langsung AS juga diungkapkan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan bahwa ia mungkin melibatkan Amerika dalam perang Israel yang sedang berlangsung terhadap Iran

Dalam sebuah wawancara dengan ABC News, Trump mengatakan, "Ada kemungkinan kami bisa terlibat." Ia menambahkan, "Saat ini kami tidak terlibat."

Trump juga mengatakan Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan diri untuk menjadi penengah. "Dia siap. Dia menelepon saya untuk membicarakan hal itu. Kami telah berbicara panjang lebar," kata Trump.

Namun di balik layar, peran AS tampak jauh lebih aktif.

Menurut laporan Axios sebelumnya, dua pejabat senior Israel mengatakan Trump diam-diam menyetujui serangan besar-besaran Israel terhadap Iran

Mereka mengatakan Washington memberikan lampu hijau yang jelas, meskipun ada sinyal publik yang menunjukkan sikap menahan diri.

"Trump dan para pembantunya berpura-pura menolak di depan umum," kata seorang sumber Israel. "Namun secara pribadi, kami mendapat lampu hijau."

Strateginya, mereka menjelaskan, adalah mengelabui Iran agar berpikir tidak akan ada serangan. Dengan begitu, Iran akan membiarkan situs militer dan nuklir utamanya terekspos.

Sumber-sumber Israel juga mengakui bahwa laporan tentang Trump yang "berusaha menghentikan" serangan itu tidak benar. 

Baca juga: Daftar Negara Timur Tengah Lokasi Ribuan Tentara AS: CENTCOM Siap-siap Jadi Sasaran Proksi Iran

Kenyataannya, panggilan telepon antara Trump dan Netanyahu digunakan untuk mengoordinasikan waktu dan target.

Tak lama setelah serangan itu, Trump mengonfirmasi dukungannya di Truth Social.

"Saya memberi Iran kesempatan demi kesempatan untuk membuat kesepakatan," tulisnya. "Mereka tidak bisa melakukannya."

Ia memuji kekuatan senjata AS dan Israel, seraya menambahkan:

"Beberapa garis keras Iran berbicara dengan berani, tetapi mereka tidak tahu apa yang akan terjadi. Mereka semua MATI sekarang, dan keadaan akan semakin buruk!"

Trump mengakhiri pesannya dengan ancaman:

“Masih ada waktu untuk mengakhiri pembantaian ini…. Iran harus membuat kesepakatan, sebelum tidak ada yang tersisa… LAKUKAN SAJA, SEBELUM TERLAMBAT.”

 

(oln/rntv/qnn/*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved