Konflik Iran Vs Israel
Taktik Mossad Beroperasi di Iran dengan 'Drone Tidur', Eks Agen Rusia Ungkap Cara Melawannya
Mantan pejabat dinas keamanan Rusia memberikan resep untuk melawan operasi intelijen Israel di Iran.
TRIBUNNEWS.COM – Andrey Popov, mantan pejabat FSB (Dinas Keamanan Rusia), mengungkap cara Mossad (Dinas Intelijen Israel) melakukan sabotase atau serangan di Iran.
Popov menyebut Israel menggunakan taktik yang mirip dengan taktik spiderweb atau jaring laba-laba yang diterapkan Ukraina.
Taktik itu mengutamakan serangan terdesentralisasi yang menggunakan sleeping drone atau pesawat nirawak tidur dan jaringan logistik rahasia.
Drone ini bisa dalam keadaan tidak aktif selama bertahun-tahun. Namun, ia bisa diaktifkan lewat celah pengiriman atau kendaraan yang dimodifikasi.
Popov kemudian memberikan resep untuk membongkar operasi rahasia seperti itu.
Menurut Popov, hal yang terpenting ialah mengidentifikasi negara, kelompok, atau individu yang punya kecenderungan melakukan terorisme terhadap negara.
“Setelah itu, jaringan intelijen yang berupaya menyusup ke negara, struktur teroris, dan organisasi itu. Ini memungkinkan mereka mendapatkan informasi mengenai operasi yang direncanakan,” ujar dia, dikutip dari Sputnik.
Popov mengklaim 80 persen plot atau rencana operasi itu terungkap atau terbongkar lewat kecerdasan manusia.
Para pemburu, warga desa, dan sopir truk yang melihat aktivitas mencurigakan akan lebih bisa diandalkan ketimbang sistem pengintaian yang mahal.
“Ini pekerjaan di lapangan, bekerja sama dengan penduduk setempat,” katanya.
Menurut dia, hanya sistem kontraintelijen yang terkoordinasilah yang bisa melawan operasi seperti jaring laba-laba itu secara efektif.
Baca juga: Israel Pakai AI dan Drone Targetkan Iran sedangkan Teheran Klaim Serang Markas Mossad di Tel Aviv
Dia mengatakan agen intelijen akan memetakan rantai logistik, melacak truk kontainer yang ganjil dan kendaraan yang dimodifikasi.
Popov mengatakan hanya kecil kemungkinan musuh akan menggunakan kembali taktik yang diterapkannya.
Melacak drone
Dia menyebut operasi kontraintelijen itu dimulai dari cara mengidentifikasi masuknya drone ke dalam negeri.
Iran bisa mengembangkan algoritma untuk melacak asal-usul drone itu dan jalur pengirimannya. Iran juga bisa memantau pembelian barang elektronik yang bisa menandakan adanya produksi drone.
“Prioritasnya adalah menguatkan atau membuat satuan analitik strategis untuk mengidentifikasi ancaman dan tantangan terkait dengan terorisme dan secara bersamaan mengembangkan tindakan perlawanan yang efektif,” ujarnya menjelaskan.
Operasi Mossad tewaskan jenderal Iran
Mossad punya sumbangsih besar di balik serangan mendadak Israel ke Iran pada Jumat dini hari, (13/6/2025).
Selain menyerang lewat udara, Israel juga menyerang lewat darat dengan cara melakukan penyusupan.
Israel menyelundupkan drone serang ke Iran menggunakan berbagai cara, termasuk dengan truk, kontainer pengiriman, dan bahkan menggunakan koper.
Pada hari Minggu, (16/6/2025), The Wall Street Journal melaporkan serangan itu dengan mengutip sumber yang mengetahui operasi Mossad.
Baca juga: Markas Mossad di Tel Aviv Hancur Terbakar Kena Serangan Rudal Iran, Iran Tangkap Mata-mata Mossad
Ketika melancarkan serangan udara hari Jumat itu, Israel juga menggunakan drone quadcopter pembawa bahan peledak, roket, dan peralatan canggih lainnya yang sudah berada di dalam wilayah Iran.
Mossad mengklaim serangan darat inilah yang menewaskan para ilmuwan nuklir Iran dan para pemimpin militer.
Media Iran Tasnim sebelumnya mengatakan para jenderal Iran itu meninggal di kediamannya sambil menyebut Israel menyasar pemukiman penduduk.
(Tribunnews/Febri/Hasanudin Aco)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.