Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Israel Pakai AI dan Drone Targetkan Iran sedangkan Teheran Klaim Serang Markas Mossad di Tel Aviv

Israel gunakan AI dan drone mini dalam serangan rahasia ke Iran. Iran klaim balas serang markas Mossad di Tel Aviv, tapi Israel membantah.

Tangkapan layar X/@damottaff
MARKAS MOSSAD. - Korps Garda Revolusi Islam mengumumkan telah meluncurkan serangan rudal yang berhasil terhadap pusat utama badan mata-mata Mossad rezim Zionis di Tel Aviv. IRGC mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa unit Pasukan Dirgantaranya melakukan operasi efektif terhadap Mossad pada dini hari Selasa. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan memuncak antara Iran dan Israel setelah kedua negara saling melancarkan serangan mematikan sejak Jumat (13/6/2025).

Iran mengklaim berhasil menyerang markas intelijen Mossad dan kompleks militer AMAN di Tel Aviv.

Israel membantah keras dan menyebut yang terkena serangan hanyalah terminal bus.

Kantor berita Tasnim yang berbasis di Iran melaporkan bahwa pasukan kedirgantaraan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) menargetkan pusat operasi Mossad dan militer Israel.

Tayangan di media sosial menunjukkan bangunan terbakar, namun visual tersebut belum terverifikasi secara independen oleh media seperti NDTV.

Militer Israel menyebut klaim Iran tidak akurat.

Dikutip dari Tehran Times, Israel menegaskan bahwa yang dihantam serangan hanyalah area parkir bus, bukan fasilitas intelijen.

Israel Gunakan AI dan Drone untuk Lumpuhkan Iran

Sementara itu, laporan Associated Press mengungkap bahwa Israel menyusun serangan balasannya dengan memanfaatkan teknologi canggih.

Dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan jaringan intelijen yang telah dibangun selama bertahun-tahun, Israel melakukan serangan terarah ke sejumlah target utama di Iran.

Selama tiga tahun terakhir, Israel disebut telah menyelundupkan drone bersenjata berukuran kecil ke wilayah Iran untuk mendukung serangan dari dalam negeri.

Baca juga: Serangan Israel telah Menewaskan 585 Orang di Seluruh Iran, Kata Kelompok Hak Asasi Manusia

Senjata ini kemudian digunakan untuk menyerang sistem pertahanan udara dan situs nuklir dari jarak dekat.

“AI digunakan untuk menganalisis ribuan data dan memilih target—dari jenderal militer, ilmuwan nuklir, hingga infrastruktur,” kata seorang pejabat intelijen yang berbicara secara anonim kepada AP.

Komandan Tewas, Bunker Dihantam

Serangan Israel berhasil menewaskan sejumlah petinggi militer Iran, termasuk Jenderal Hossein Salami (kepala IRGC) dan Jenderal Mohammad Bagheri (Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran).

Delapan anggota Garda Revolusi lainnya juga dilaporkan tewas, termasuk kepala program misil Iran yang sedang berada di bunker bawah tanah.

Serangan ini disebut hasil dari “kerja intelijen bertahun-tahun” oleh Mossad.

Target-target utama dikumpulkan menggunakan kombinasi AI, penyadapan komunikasi, dan operasi mata-mata.

Menyerang Kendaraan Militer Iran

Israel juga menargetkan kendaraan peluncur rudal yang digunakan Iran.

Menurut analis Sima Shine, strategi ini mirip dengan operasi Ukraina ke Rusia awal 2025, di mana drone murah digunakan untuk menghancurkan armada pembom Moskow.

Kepala Polisi Iran, Ahmadreza Radan, mengonfirmasi pihaknya menemukan beberapa kendaraan yang membawa drone mini dan menyebut ada "pengkhianat" yang membantu operasi sabotase itu.

Netanyahu Perintahkan Serangan Saat Perundingan Nuklir Berlangsung

Serangan Israel disebut dimulai bersamaan dengan agenda perundingan nuklir antara Iran dan AS yang digelar di Oman.

Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mempercepat operasi karena meyakini Iran terus memajukan program nuklirnya meski tekanan diplomatik meningkat.

Baca juga: 150 Maskapai Penerbangan Terkena Dampak Perang Iran Vs Israel, Harga Sahamnya Anjlok

Netanyahu sebelumnya telah lama menyatakan bahwa penghentian program nuklir Iran adalah kunci keamanan Israel.

Trump Minta Tahan Diri

Di tengah eskalasi, Presiden AS Donald Trump meminta Israel untuk tidak membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

Ia mengajak kedua pihak untuk mencari kesepakatan damai, meski mengakui bahwa “kadang mereka harus bertarung terlebih dahulu”.

Jumlah Korban Tewas

Kelompok Aktivis Hak Asasi Manusia yang berbasis di Washington, DC, melaporkan bahwa sedikitnya 585 orang tewas akibat serangan Israel di berbagai wilayah Iran.

Laporan tersebut juga mencatat 1.326 orang terluka.

Dari total korban jiwa, 239 di antaranya adalah warga sipil, sementara 126 lainnya merupakan personel keamanan.

Sisanya belum teridentifikasi secara rinci.

Iran sendiri jarang mengumumkan secara rutin jumlah korban selama konflik.

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved