Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

AS Kirim Jet Tempur F-16, F-22, dan F-35 ke Timur Tengah di Tengah Konflik Iran Vs Israel

Militer Amerika Serikat (AS)  meningkatkan kekuatan udaranya di Timur Tengah dengan mengerahkan jet tempur tambahan.

Penulis: Hasanudin Aco
Kredit foto: tangkapan layar video RTX
JET SILUMAN AS - Jet tempur Lockheed Martin F-35 Lightning II, salah satu jet tempur siluman paling canggih di dunia, milik Amerika Serikat yang dikirim ke Timur Tengah di tengah konflik Iran Vs Israel. 

 

TRIBUNNEWS.COM, AS - Militer Amerika Serikat (AS)  meningkatkan kekuatan udaranya di Timur Tengah dengan mengerahkan jet tempur tambahan.

Pengerahan pesawat tempur itu dilakukan di tengah konflik antara Israel dan Iran yang terus meningkat.

Tiga pejabat AS mengatakan hal itu kepada Reuters seperti dikutip pada Rabu (18/6/2025).

Seorang pejabat mengonfirmasi pesawat jet yang dikirim antara lain F-16, F-22, dan F-35 dengan alasan untuk memperkuat kehadiran militer Amerika di Timur Tengah.

Dua pejabat menekankan bahwa pengerahan itu bersifat defensif dan mencatat jet tempur tersebut digunakan terutama untuk mencegat dan menghancurkan pesawat tak berawak serta rudal 'nyasar'.

Baca juga: Satu-satunya Cara Israel Hancurkan Nuklir Iran di Bawah Bunker, Pesawat Pembom B-2 Spirit Milik AS

Di Balik Ancaman Donald Trump

Pada hari Senin (16/6/2025), nada bicara Donald Trump terkesan mengancam.

Sesaat sebelum keluar secara tiba-tiba dari pertemuan G7 yang diadakan di Kanada, ia meminta penduduk Teheran untuk segera mengungsi.

Trump lalu bertemu dengan pejabat tinggi keamanan nasional AS di Ruang Situasi Gedung Putih AS.

Nada bicara Trump kian lantang pada Selasa (17/6/2025) kemarin.

Di platform Truth Social miliknya dia mengatakan "kami memiliki kendali penuh dan total atas langit di atas Iran."

DESAKAN KE ISRAEL - Sebanyak 21 negara Arab dan Muslim menyerukan agar Israel menghentikan serangan udara ke Iran hingga meminta Israel menghormati hukum internasional. Inisiatif ini mencakup Mesir, Turki, Yordania, UEA, Pakistan, Bahrain, Brunei, Chad, Gambia, Aljazair, Komoro, Djibouti, Arab Saudi, Sudan, Somalia, Irak, Oman, Qatar, Kuwait, Libya, dan Mauritania. TRIBUNNEWS/SRIHANDRIATMO MALAU/AKBAR PERMANA
DESAKAN KE ISRAEL - Sebanyak 21 negara Arab dan Muslim menyerukan agar Israel menghentikan serangan udara ke Iran hingga meminta Israel menghormati hukum internasional. Inisiatif ini mencakup Mesir, Turki, Yordania, UEA, Pakistan, Bahrain, Brunei, Chad, Gambia, Aljazair, Komoro, Djibouti, Arab Saudi, Sudan, Somalia, Irak, Oman, Qatar, Kuwait, Libya, dan Mauritania. TRIBUNNEWS/SRIHANDRIATMO MALAU/AKBAR PERMANA (TRIBUNNEWS/AKBAR PERMANA)

Ia bahkan mengaku mengetahui lokasi pasti Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, dengan menyebut otoritas tertinggi Iran sebagai "target yang mudah,".

Meskipun kata dia  "kami tidak akan menghabisinya (membunuhnya!), setidaknya tidak untuk saat ini." 

"Namun, kami tidak ingin rudal ditembakkan ke warga sipil atau tentara Amerika," lanjut Trump.

 "Kesabaran kami sudah menipis. Terima kasih atas perhatian Anda terhadap masalah ini!"

Apa yang Perlu Diketahui

Trump mulai frustasi terhadap penolakan Iran untuk mencapai kesepakatan soal nuklir.

Berbicara di atas Air Force One, Trump mengatakan bahwa ia tidak lagi tertarik untuk bernegosiasi.

Israel melancarkan serangan udara terbesarnya terhadap Iran pada hari Jumat, dengan menuduh Teheran hampir mengembangkan senjata nuklir.

Iran telah menolak tuduhan tersebut dengan menegaskan bahwa program nuklirnya semata-mata untuk tujuan damai dan mengutip hak-haknya berdasarkan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir, yang mengizinkan pengayaan uranium untuk penggunaan sipil.

Peningkatan Penempatan Pasukan di Timur Tengah

Menteri Pertahanan Inggris John Healey mengatakan pesawat tempur Inggris yang baru-baru ini diumumkan akan dikerahkan ke Timur Tengah telah mulai berdatangan di wilayah tersebut.

Berbicara di sebuah konferensi pertahanan di London, Healey menekankan bahwa "perlindungan pasukan sekarang berada pada tingkat tertinggi" dan menggambarkan langkah tersebut sebagai hal yang penting untuk "melindungi personel kami, meyakinkan mitra kami, dan menegaskan kembali kebutuhan mendesak untuk de-eskalasi."

Perdana Menteri Keir Starmer mengumumkan pada akhir pekan bahwa Inggris akan mengirim aset militer tambahan, termasuk jet Typhoon dan pesawat pengisian bahan bakar di udara.

Healey tidak mengungkapkan lokasi spesifik penempatan pesawat tersebut.

Reuters melaporkan pada hari Senin bahwa AS sedang memindahkan sejumlah besar pesawat tanker ke Eropa dan mengerahkan sebuah kapal induk ke Timur Tengah.

Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth menggambarkan pengerahan pasukan itu sebagai tindakan defensif, yang bertujuan melindungi pasukan Amerika dari kemungkinan pembalasan oleh Iran atau sekutu regionalnya.

Amerika Serikat mempertahankan kehadiran militer yang besar di Timur Tengah, dengan hampir 40.000 tentara yang ditempatkan di seluruh wilayah bersama dengan sistem pertahanan udara, jet tempur, dan kapal perang yang mampu mendeteksi dan mencegat rudal musuh.

 

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved