Konflik Iran Vs Israel
Ben Gvir Ngamuk, Media Asing Diawasi Ketat, Pendukung Iran Diancam Masuk Penjara
Menteri Israel Ben Gvir perintahkan penangkapan siapa pun yang merayakan serangan Iran atau bantu siaran lokasi rudal.
Ben Gvir menambahkan bahwa siapa pun yang menunjukkan solidaritas terhadap Iran di masa konflik akan dianggap sebagai musuh dalam negeri.
Konflik Masih Panas
Ketegangan antara Israel dan Iran terus meningkat sejak pecahnya perang terbuka beberapa hari lalu.
Iran meluncurkan gelombang serangan rudal dan drone ke wilayah Israel, sebagai respons atas rangkaian serangan udara Israel yang menargetkan fasilitas militer di dalam wilayah Iran.
Militer Israel melaporkan telah berhasil menangkis sebagian besar serangan dengan bantuan sistem pertahanan udara serta dukungan dari Amerika Serikat dan sekutunya.
Situasi ini membuat Israel semakin waspada terhadap potensi sabotase dari dalam negeri, termasuk lewat media dan simpatisan kelompok yang dianggap mendukung Iran.
Israel Tarik Pasukan Elite dari Gaza
Dalam perkembangan lain, militer Israel (IDF) mengumumkan penarikan sebagian pasukan dari Jalur Gaza.
Baca juga: Tiga Prinsip Indonesia Sikapi Perang Iran Vs Israel, Satu di Antaranya Kecam Segala Bentuk Agresi
Israel mengalihkan kekuatan ke perbatasan dengan Mesir dan Yordania.
Menurut laporan dari The Times of Israel yang ditulis Emanuel Fabian, Divisi ke-98 IDF—yang merupakan pasukan elite terjun payung dan unit komando—telah ditarik dari Khan Younis dan dipindahkan ke lokasi lain setelah eskalasi konflik dengan Iran.
Meski demikian, militer menegaskan bahwa masih ada empat divisi aktif yang beroperasi di Gaza, dengan puluhan ribu tentara tetap bertugas di wilayah tersebut.
Selama konflik, IDF menyatakan tetap melanjutkan operasi untuk menumpas anggota Hamas dan menghancurkan infrastruktur mereka, termasuk jaringan terowongan bawah tanah.
Pertahanan di sepanjang perbatasan Jalur Gaza juga terus diperkuat.
Sementara itu, IDF telah menggandakan kekuatan pasukannya di sepanjang perbatasan Yordania hingga tiga kali lipat dari biasanya.
Divisi "Gilad" ke-96 yang baru dibentuk dikerahkan ke bagian utara perbatasan Yordania, sementara Divisi "Edom" ke-80 memperkuat sektor selatan serta memperluas penjagaan di perbatasan Mesir.
Di bagian utara Israel, IDF menyatakan tetap siaga penuh terhadap potensi ancaman dari Lebanon dan Suriah.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.