Iran Tulis Ayat Alquran dari Surat Al Anfal pada Rudal Balistik Mereka, Apa Terjemahannya?

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah video amatir yang menunjukkan bagian dari booster rudal Iran beredar di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat sejumlah warga menemukan bagian pendorong rudal milik Iran yang terjatuh di teritorial Yordania.

Rudal tersebut sebelumnya ditembakkan Iran ke Israel sebagai bagian dari aksi balasan mereka, setelah Tel Aviv melakukan serangan mendadak dan menewaskan pejabat militer Iran.

Masih dalam video itu terlihat tulisan arab di bagian luar rudal.

Tulisan itu ternyata potongan ayat Alquran surat Al Anfal ayat 17 yang jika diterjemahkan mempunyai arti: "Maka, (sebenarnya) bukan kamu yang membunuh mereka, melainkan Allah yang membunuh mereka dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, melainkan Allah yang melempar."

Seperti diketahui, Iran menembakkan rudal-rudal tersebut sebagai aksi balasan.

Israel melakukan serangan terlebih dahulu ke sejumlah sasaran di Iran dengan alasan mencegah negara tersebut memiliki nuklir.

Banyak negara dan masyarakat internasional mengecam serangan sepihak Tel Aviv.

Selain melanggar kedaulatan sebuah negara, alasan Iran akan memiliki senjata nuklir dianggap tidak relevan, karena faktanya Israel-lah yang memiliki senjata pemusnah massal tersebut.

Jual Beli Serangan di Malam Minggu

Militer Iran melancarkan serangan rudal baru terhadap Israel pada Sabtu malam.

Dampak serangan itu, terlihat api dan kepulan asap di lokasi sensitif di kota Haifa di utara dan di bagian lain negara itu.

Gambar dan video yang dilihat oleh Middle East Eye menunjukkan sejumlah rudal, atau pecahan rudal, di atas langit Haifa dan Tel Aviv, dengan serangan rudal juga dilaporkan di kota Tamra di Arab utara.

Petugas tanggap darurat Israel mengatakan bahwa sedikitnya lima orang terluka dalam serangan di Haifa, menambahkan bahwa rudal Iran menghantam gedung dua lantai di Tamra yang menewaskan seorang wanita dan melukai 13 lainnya.

Apa yang terjadi sebenarnya sulit diketahui karena militer Israel melarang media massa dan warganya untuk mengupload gambar serangan Iran.