Konflik Iran Vs Israel
Rentetan Rudal Iran Hantam Israel Tengah, Gedung Rata dengan Tanah, Korban Tewas Naik Jadi Dua Orang
Serangan balasan Iran telah dimulai dengan rentetan rudal yang menghantam wilayah Israel tengah pada Jumat (14/6/2025).
TRIBUNNEWS.COM - Serangan balasan Iran telah dimulai dengan rentetan rudal yang menghantam wilayah Israel tengah pada Jumat (14/6/2025).
Layanan medis darurat Israel, Magen David Atom mengonfirmasi bahwa seorang warga Israel kedua meninggal dunia setelah sebuah rudal langsung menghantam sebuah gedung di pusat kota Tel Aviv pada Sabtu (14/6/2025), dikutip dari Iran International.
Serangan Iran ini juga telah menyebabkan sedikitnya 19 orang terluka, tiga di antaranya dalam kondisi kritis.
Sebelumnya, seorang wanita tewas akibat luka serius yang dideritanya dalam serangan awal yang juga menghantam wilayah tersebut.
Menurut laporan Al-Arabiya, total korban luka kini mencapai sekitar 90 orang.
Gelombang Serangan Balasan
Serangan ini merupakan bagian dari respons Iran terhadap serangan militer Israel sebelumnya yang menargetkan situs militer dan nuklir penting di Iran.
Kantor berita Fars yang dikelola oleh Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) melaporkan bahwa Iran melancarkan dua gelombang serangan pada Jumat (13/6/2025) malam, yang dilanjutkan dengan serangan ketiga pada Sabtu, dini hari, waktu setempat.
Militer Israel emnyebut bahwa kurang dari 100 rudal ditembakkan Iran, sebagian besar diklaim telah dicegat atau gagal mencapai target.
Namun, menurut surat kabar Israel Haaretz, jumlah total rudal yang ditembakkan Iran mencapai lebih dari 150.
Dalam salah satu serangan paling merusak, sebuah gedung tinggi di Tel Aviv dihantam langsung, meratakan bagian bawah bangunan.
Baca juga: Iran Serang Balik Israel dengan Rentetan Rudal, Kerusakan Tel Aviv Paling Parah
Di Ramat Gan, pinggiran kota Tel Avib, sembilan bangunan lainnya juga hancur.
Ledakan di Berbagai Titik
Ledakan keras dilaporkan terdengar hingga ke Yerusalem, dikutip dari Al Jazeera.
Masih belum jelas apakah suara tersebut berasal dari rudal Iran yang menghantam sasaran atau hasil dari upaya pencegatan oleh sistem pertahanan Israel dan Amerika Serikat.
Dua pejabat AS mengonfirmasi kepada Reuters bahwa militer AS turut membantu menembak jatuh rudal-rudal tersebut
Rekaman dari lokasi menunjukkan api berkobar di beberapa apartemen dengan asap pekat membubung dari bangunan yang rusak.
Jendela-jendela pecah dan potongan logam bengkok tampak menggantung dari bangunan yang terdampak.
Serangan Israel Menyulut Kemarahan Iran
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengecam keras serangan Israel, menyatakan bahwa tindakan tersebut telah “memulai perang”.
Ia memperingatkan bahwa Iran tidak akan tinggal diam dan menjanjikan pembalasan yang “tidak setengah-setengah”.
IRGC menyatakan bahwa mereka telah menghantam puluhan sasaran militer dan pangkalan udara Israel atas perintah langsung Khameni.
Serangan balasan Iran dilaporkan mencakup ratusan rudal balistik dalam 3 gelombang.
Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa 78 orang tewas dan lebih dari 320 lainnya terluka dalam serangan Israel di Iran, termasuk wanita dan anak-anak.
Korban termasuk pejabat tinggi militer Iran seperti Mayor Jenderal Mohammed Bagheri dan Kepala Garda Revolusi, Hossein Salami.
Posisi Salami kemudian segera digantikan oleh Mayor Jenderal Mohammed Pakpour.
Dalam surat kepada Khamenei yang dibacakan di televisi pemerintah, Pakpour bersumpah bahwa "gerbang neraka akan terbuka bagi rezim pembunuh anak", merujuk pada Israel.
Sebagai langkah antisipasi, Iran menutup wilayah udaranya hingga Sabtu siang waktu setempat.
Sistem pertahanan udara juga telah diaktifkan di Teheran untuk menghadapi kemungkinan serangan lanjutan dari Israel.
Militer Israel sebelumnya mengklaim telah menyerang lebih dari 200 sasaran di seluruh Iran, termasuk fasilitas nuklir di Isfahan, Natanz, dan Fordo.
(Tribunnews.com/Farra)
Artikel Lain Terkait Konflik Iran vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.