Konflik Iran Vs Israel
Putin Kecam Serangan Israel ke Iran, Usulkan Rusia Jadi Mediator
Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam keras gelombang serangan militer Israel terhadap Iran yang terjadi pada pekan ini.
Ketegangan meningkat setelah Israel melancarkan serangan udara terhadap fasilitas militer dan nuklir di Isfahan dan Natanz, yang menyebabkan kerusakan pada fasilitas nuklir serta menewaskan sejumlah pejabat militer dan ilmuwan senior Iran.
Korban termasuk pejabat tinggi militer Iran seperti Mayor Jenderal Mohammed Bagheri dan Kepala Garda Revolusi, Hossein Salami, juga beberapa ilmuwan nuklir Iran.
Iran menyebut serangan tersebut sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan mereka dan mengancam akan memberikan respons besar.
Sekitar pukul 22.00 waktu setempat, Iran meluncurkan ratusan rudal balistik dan drone ke wilayah Israel dalam tiga hingga empat gelombang serangan besar.
Serangan ini menargetkan pusat-pusat militer, bandara, dan permukiman sipil di wilayah Tel Aviv, Ramat Gan, dan Yerusalem.
Menurut militer Israel (IDF), kurang dari 100 rudal berhasil mencapai wilayah mereka.
Militer AS juga ikut dalam menembak jatuh beberapa rudal yang mengarah ke Israel.
Pada hari kedua, Sabtu (14/6/2025), Rentetan rudal tambahan diluncurkan oleh Iran, termasuk rudal yang berhasil menghantam kawasan permukiman di Rishon Lezion dan Ramat Gan, menyebabkan tiga orang tewas dan lebih dari 80 luka-luka.
Ledakan besar terdengar di Tel Aviv, dengan beberapa bangunan hancur sebagian.
Korban sipil, termasuk perempuan, menjadi korban langsung serangan tersebut.
Israel mengaktifkan sirene peringatan di seluruh negeri dan memerintahkan warga untuk berlindung di tempat-tempat aman.
Iran menyatakan serangan sebagai “balasan yang sah dan terukur” atas agresi Israel terhadap kedaulatan mereka.
(Tribunnews.com/Farra)
Artikel Lain Terkait Konflik Iran vs Israel
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.