Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Iran Vs Israel

Iran Siaga Balas Operasi Rising Lion Israel, Perundingan Nuklir Terancam Gagal

Iran bersiap membalas serangan Israel lewat Operasi Rising Lion. AS evakuasi staf, harga minyak melonjak, diplomasi nuklir terancam.

Tangkapan layar YouTube Al Jazeera English
ISRAEL SERANG IRAN - Tangkapan layar dari YouTube Al Jazeera English pada Jumat (13/6/2025) menampilkan situasi saat Israel melancarkan serangan besar yang menargetkan lokasi nuklir dan militer Iran. Para pejabat AS dan Israel menyatakan bahwa tanggapan dari Teheran bisa segera terjadi dan berpotensi mematikan. 

Meski belum dikonfirmasi secara resmi oleh Tel Aviv, dua pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa serangan ke fasilitas nuklir dan militer Iran dilakukan secara independen oleh Israel.

Serangan ini disebut sebagai bagian dari Operasi Rising Lion, sebuah operasi kilat yang menyasar pusat strategis milik Iran.

Sumber dari The Economic Times menyebutkan bahwa Israel menyerang pada Jumat (13/6/2025), menyusul ketegangan yang meningkat akibat aktivitas pengayaan uranium Iran.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memperingatkan bahwa serangan balasan dari Iran hampir pasti akan terjadi dalam waktu dekat.

"Serangan rudal dan UAV terhadap Negara Israel dan penduduk sipilnya diperkirakan akan segera terjadi," tegas Katz.

Sebagai respons, Iran menempatkan sistem pertahanan udaranya dalam siaga penuh dan mempersiapkan skenario pembalasan yang terkoordinasi.

Setelah Rising Lion: Ancaman Balasan Iran dan Gejolak Global

Pasca-serangan Israel, Iran belum melakukan serangan balasan langsung, tetapi eskalasi terasa di berbagai lini.

Iran mengumumkan latihan militer baru yang "berfokus pada pergerakan musuh".

Baca juga: Reaksi Dunia atas Serangan Israel ke Iran: PM Netanyahu Klaim Momen Bersejarah, Advokasi Kecam Keras

Teheran menyatakan akan meningkatkan pengayaan uranium sebagai bentuk pembangkangan terhadap kecaman Badan Energi Atom Internasional.

Serangan Israel juga langsung berdampak pada pasar minyak global.

Harga minyak mentah melonjak lebih dari 3 dolar AS per barel hanya dalam beberapa jam, mencerminkan kekhawatiran investor terhadap potensi perang di kawasan Teluk.

Situasi ini juga mengancam keberlangsungan negosiasi nuklir antara Iran dan AS.

Putaran ke-6 perundingan yang dijadwalkan pada 15 Juni di Oman disebut-sebut bisa batal atau berubah drastis jika Iran memutuskan merespons secara militer.

Seberapa Berbahaya Balasan Iran?

Dikutip dari CNN, menurut laporan Military Balance 2025 dari IISS, Iran memiliki lebih dari 100 peluncur rudal balistik jarak menengah yang mampu menjangkau Israel dalam waktu sekitar 15 menit.

Selain itu, Iran juga memiliki armada drone dan rudal jelajah, meski efektivitasnya dibatasi oleh sistem pertahanan Israel.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved