Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky Kecewa, 20.000 Rudal Anti-Drone untuk Ukraina Malah Dialihkan AS ke Timur Tengah
Presiden Ukraina Zelensky kecewa karena 20.000 rudal anti-drone yang dijanjikan Biden ke Ukraina malah dialihkan oleh pemerintah AS ke Timur Tengah.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan paket bantuan yang dijanjikan pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Joe Biden telah dialihkan oleh Presiden AS Donald Trump ke Timur Tengah.
Bantuan tersebut dialihkan untuk mendukung militer AS yang berada di sejumlah lokasi di Timur Tengah karena alasan keamanan.
"Paket tersebut mencakup ribuan rudal anti-drone yang sangat dibutuhkan Ukraina untuk melawan kendaraan udara tak berawak (UAV) jarak jauh Rusia," kata Zelensky dalam wawancara dengan Martha Raddatz dari ABC News, Minggu (8/6/2025).
Ketika ditanya tentang pentingnya dukungan AS, Zelensky mengakui bahwa militer Ukraina kesulitan menghadapi UAV Rusia sendirian.
"Kami memiliki banyak masalah dengan Shahed ini," katanya, mengacu pada pesawat nirawak jarak jauh Geran-2 Rusia, yang diklaim oleh Ukraina sebagai UAV keluarga Shahed yang diduga dipasok oleh Iran.
Zelensky kemudian mengungkapkan Ukraina belum menerima paket bantuan besar yang diharapkannya.
"Mantan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menjanjikan Ukraina 20.000 rudal anti-drone yang didasarkan pada teknologi khusus," kata Zelensky.
Sebelumnya Lloyd Austin menjabat sebagai menteri pertahanan di bawah pemerintahan Joe Biden.
“Pagi ini, menteri pertahanan saya memberi tahu saya bahwa Amerika Serikat telah memindahkan mereka ke Timur Tengah,” kata Zelensky.
Ia mengatakan tanpa bantuan militer AS, Rusia memiliki lebih banyak peluang untuk memenangkan perang dan Ukraina akan mengalami lebih banyak kerugian.
Pada awal minggu ini, media barat Wall Street Journal melaporkan Pentagon mengalihkan teknologi anti-drone utama yang diperuntukkan bagi Ukraina ke pasukan Amerika di Timur Tengah.
Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.202: Polandia Kerahkan Jet usai Serangan Moskow Dekati Perbatasan
Laporan tersebut mengatakan Menteri Pertahanan Pete Hegseth menyebutnya sebagai masalah mendesak untuk mengalihkan pengiriman tersebut.
Sementara itu, serangan Rusia terus menghantam Ukraina, baik dengan pesawat nirawak maupun rudal.
Presiden AS Donald Trump telah menghentikan pengiriman senjata ke Ukraina hingga Zelensky setuju untuk duduk bersama dalam perundingan gencatan senjata, meskipun perundingan tersebut menemui jalan buntu.
Namun, paket bantuan militer baru belum disetujui, seperti diberitakan iNews.
Sementara itu, Zelensky mendesak sekutu Barat untuk meningkatkan produksi senjata dalam negeri dan mengirim lebih banyak sistem pertahanan udara ke Ukraina.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.