Rabu, 1 Oktober 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Protes Imigrasi di Los Angeles Memuncak, Trump Kerahkan 2.000 Pasukan Garda Nasional

Menanggapi situasi yang semakin memanas, Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Trump telah memerintahkan pengerahan 2.000 pasukan Garda Nasional

Tangkapan layar YouTube 10 Tampa Bay
PROTES DI LA - Tangkapan layar YouTube 10 Tampa Bay pada Minggu (8/6/2025) yang menampilkan bentrokan di Los Angeles pada Sabtu (7/6/2025). Presiden Donald Trump mengerahkan 2.000 pasukan Garda Nasional di mana protes Sabtu menyebabkan bentrokan antara otoritas imigrasi dan demonstran. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketegangan yang semakin meningkat akibat tindakan keras imigrasi di Los Angeles, California, yang memicu protes dan bentrokan mencapai puncaknya pada hari Sabtu (7/6/2025).

Protes dimulai setelah pihak Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai (ICE) melakukan serangkaian penggerebekan di beberapa lokasi di Los Angeles, termasuk di sebuah toko peralatan rumah tangga di daerah Paramount yang dihuni banyak warga Latin. 

Pada hari Jumat (6/6/2025), setidaknya 44 orang ditangkap karena dugaan pelanggaran hukum imigrasi. 

Hal ini memicu gelombang kemarahan dari komunitas imigran dan mendatangkan ribuan pengunjuk rasa ke jalanan. 

Mereka menuntut agar ICE segera meninggalkan kota tersebut, sementara sebagian besar demonstran mengekspresikan kemarahan mereka dengan melemparkan batu, botol, dan bahkan kembang api ke arah petugas yang berjaga.

Pada hari Sabtu, ketegangan semakin meningkat ketika bentrokan berlangsung di kawasan Paramount, tempat petugas keamanan menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa.

Beberapa kendaraan Patroli Perbatasan juga menjadi sasaran, dengan demonstran melemparkan kereta belanja yang terbalik ke jalanan dan menyalakan api di beberapa titik.

Menanggapi situasi yang semakin memanas, Gedung Putih mengumumkan bahwa Presiden Trump telah memerintahkan pengerahan 2.000 pasukan Garda Nasional untuk mengatasi ketegangan ini.

Keputusan ini dikeluarkan setelah serangkaian serangan terhadap agen ICE yang melaksanakan operasi deportasi.

Trump sendiri menyebut, pengunjuk rasa sebagai "gerombolan yang kejam" yang telah menyerang petugas ICE dan agen federal.

Sementara itu, Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dengan mengerahkan pasukan diharapkan semua warga dapat terlindungi.

“Operasi ini penting untuk menghentikan dan membalikkan invasi penjahat ilegal ke Amerika Serikat. Setelah kekerasan ini, para pemimpin Demokrat California yang tidak berdaya telah sepenuhnya mengabaikan tanggung jawab mereka untuk melindungi warga negara mereka,” ujar Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AP News.

Baca juga: Perang Dingin Elon Musk Vs Trump: 5 Dampak Mengerikan bagi Negeri Paman Sam

Selain itu, Menteri Pertahanan Pete Hegseth memperingatkan bahwa Pentagon siap memobilisasi pasukan tugas aktif, termasuk Marinir dari Camp Pendleton, jika kekerasan terus berlanjut.

“Mereka dalam keadaan siaga tinggi,” kata Hegseth, dikutip dari Al Jazeera.

Keputusan Trump untuk mengerahkan pasukan Garda Nasional mendapat tentangan keras dari Gubernur California Gavin Newsom, seorang Demokrat, yang menyebut langkah ini sebagai tindakan "provokatif".

Newsom berpendapat bahwa pengerahan Garda Nasional bukanlah solusi untuk masalah imigrasi di negara bagian tersebut.

Melainkan hanya akan memperburuk ketegangan yang ada. Ia juga mengingatkan warga untuk tetap tenang dan tidak menggunakan kekerasan dalam menghadapi situasi ini.

“Jangan beri mereka tontonan. Jangan pernah gunakan kekerasan. Bicaralah dengan damai,” kata Newsom di media sosial.

Sebagian kalangan menilai bahwa keputusan Trump untuk mengerahkan Garda Nasional adalah bentuk intervensi yang tidak perlu, yang justru memperburuk suasana politik dan sosial yang  sudah tegang.

Sementara itu, beberapa tokoh Republik, termasuk JD Vance, menganggap Musk dan Trump telah melakukan "kesalahan besar" dengan terlibat dalam perseteruan politik yang semakin sengit ini. 

Mereka menyarankan agar kedua pihak segera meredakan ketegangan agar dampak negatifnya tidak semakin meluas.

Namun, Gedung Putih menegaskan, langkah ini diperlukan untuk memulihkan ketertiban di kota Los Angeles dan mengatasi "kerusuhan" yang telah melibatkan agen-agen federal dalam pelaksanaan tugas mereka. 

 "Jika pemerintah negara bagian California tidak dapat menangani situasi ini, maka Pemerintah Federal akan turun tangan," tambah Gedung Putih.

Baca juga: Tak Ada Jalan Damai, Trump Pilih Akhiri Hubungan Dengan Elon Musk

Protes Meluas dan Bentrokan yang Terus Berlanjut

Protes tidak hanya terjadi di kawasan Paramount, tetapi juga meluas ke pusat-pusat penahanan federal di Los Angeles, tempat di mana sejumlah tahanan sedang diproses.

Para demonstran kembali berkerumun di luar pusat-pusat tersebut dan meneriakkan slogan-slogan seperti "Bebaskan mereka, biarkan mereka tinggal!". 

Para petugas juga menghadapi kekerasan, dengan beberapa di antaranya ditembaki dengan batu dan botol oleh massa.

Pada saat yang sama, situasi semakin memanas di luar gedung-gedung federal di pusat kota Los Angeles

Pihak berwenang menilai bahwa perkumpulan tersebut melanggar  hukum dan mulai menangkap orang-orang yang terlibat dalam  demonstrasi tersebut.

(Tribunnews.com/Farra)

Artikel Lain Terkait Donald Trump

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved