Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Terima Memorandum Ukraina untuk Negosiasi Damai di Turki Hari Ini, Apa Isinya?

Rusia menerima memorandum Ukraina untuk negosiasi perjanjian damai di Turki pada Senin hari ini, apa isi permintaan Ukraina terhadap Rusia?

Editor: Nuryanti
Kantor resmi Presiden Rusia
PRESIDEN RUSIA PUTIN - Presiden Rusia Vladimir Putin menjawab pertanyaan dari wartawan dan rakyat Rusia dalam siaran langsung terkait kepemimpinannya selama setahun terakhir, di Moskow, Rusia pada 19 Desember 2024. Pada Minggu (1/6/2025), Rusia menerima memorandum Ukraina yang akan dibawa dalam negosiasi perjanjian damai di Istanbul, Turki pada hari Senin (2/6/2025). 

TRIBUNNEWS.COM - Ukraina dan Rusia dijadwalkan akan melakukan perundingan damai pada Senin (2/6/2025) hari ini di Turki yang bertujuan untuk mengakhiri perang yang berlangsung sejak tahun 2022.

Kepala delegasi Rusia untuk negosiasi tersebut, Vladimir Medinsky, mengatakan Rusia menerima rancangan memorandum dari Ukraina mengenai perjanjian damai.

"Delegasi Rusia sebelumnya menerima salinan nota kesepahaman tentang penyelesaian damai dari Ukraina," kata Medinsky, seperti dikutip oleh kantor berita Rusia TASS, Minggu (1/6/2025).

Sebelumnya, delegasi Rusia tiba di Istanbul untuk berpartisipasi dalam negosiasi perdamaian dengan delegasi Ukraina yang dijadwalkan pada hari Senin.

Pertemuan antara delegasi Rusia dan Ukraina dijadwalkan akan diadakan di Istana Çarağan.

Sebelumnya pada hari Minggu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengumumkan ia telah menunjuk delegasi yang dipimpin oleh Menteri Pertahanan Rustam Umarov untuk berpartisipasi dalam negosiasi perdamaian yang bertujuan untuk mengakhiri perang.

Zelensky menyatakan kekecewaannya setelah menuduh Rusia menyembunyikan dokumen "nota kesepahaman" yang menegaskan posisi Kremlin dalam negosiasi perjanjian damai yang akan berlangsung di Turki.

Apa Isi Permintaan Ukraina?

Sementara itu, Reuters melaporkan sebuah dokumen "peta jalan" yang diusulkan oleh Ukraina menjelang negosiasi tersebut.

Peta jalan yang diusulkan diawali dengan gencatan senjata penuh selama minimal 30 hari.

Kemudian, diikuti dengan pemulangan seluruh tahanan yang ditahan oleh kedua negara, serta anak-anak Ukraina yang dipindahkan ke wilayah yang dikuasai Rusia.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1.194: Zelensky Was-was, Tak Dapat Bocoran Isi Negosiasi Rusia di Turki

Setelah pemulangan tahanan, akan dilakukan pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Peta jalan tersebut menetapkan Rusia dan Ukraina, dengan partisipasi Amerika Serikat dan Eropa, akan bekerja untuk merumuskan persyaratan yang dapat disetujui kedua negara untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung tiga tahun.

Kerangka perdamaian yang diajukan dalam dokumen tersebut sangat mirip dengan apa yang disampaikan Ukraina sebelumnya.

Peta jalan itu tidak menyebutkan ada pembatasan terhadap kekuatan militer Ukraina setelah perjanjian damai dicapai, tidak ada pengakuan internasional atas kedaulatan Rusia atas wilayah Ukraina yang direbut oleh Rusia, dan pembayaran reparasi kepada Ukraina.

Dokumen itu juga menyatakan negosiasi mengenai wilayah akan dimulai dari lokasi garis depan saat ini.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia VS Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved