Selasa, 30 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Bagaimana Vladimir Putin akan Menanggapi Peristiwa yang Dijuluki 'Pearl Harbor Rusia'

Serangan pesawat nirawak Ukraina terhadap pangkalan udara jauh di dalam Rusia merupakan dasar untuk respons nuklir, sebuah surat kabar melaporkan

Editor: Muhammad Barir
Tangkap layar video via AFR
PESAWAT RUSIA HANCUR - Ukraina melancarkan serangan terhadap empat pangkalan udara di Rusia, Minggu (1/6/2025), yang mengakibatkan 41 pesawat militer Moskow hancur. Akibat serangan itu, Rusia diprediksi merugi hingga Rp114 triliun. 

Bagaimana Putin akan Menanggapi Peristiwa yang Dijuluki 'Pearl Harbor Rusia'

TRIBUNNEWS.COM- Serangan pesawat nirawak Ukraina terhadap pangkalan udara jauh di dalam Rusia merupakan dasar untuk respons nuklir, sebuah surat kabar yang didukung Kremlin telah melaporkan di tengah antisipasi atas apa yang akan dilakukan Moskow setelah apa yang telah digambarkan sebagai "Pearl Harbor" negara itu.

Komentar analis politik Rusia Sergei Markov kepada Moskovsky Komsomolets menyusul pengungkapan dari Dinas Keamanan Ukraina (SBU) bahwa operasi pesawat tak berawaknya telah menyerang empat pangkalan udara dan 41 pesawat pengebom strategis, yang menimbulkan kerusakan senilai $7 miliar (Rp 114 Triliun).

Meskipun pernyataannya tidak mencerminkan posisi Kremlin, perhatian akan tertuju pada tanggapan Moskow saat delegasi Rusia dan Ukraina bertemu di Istanbul pada hari Senin untuk membahas cara mengakhiri perang yang dimulai oleh Vladimir Putin .

"Kita dapat mengharapkan banyak reaksi keras dan kemarahan dari Moskow," kata Keir Giles, dari lembaga pemikir Chatham House yang berpusat di London, kepada Newsweek pada hari Senin. Newsweek telah menghubungi Kremlin untuk memberikan komentar.

Saluran Telegram pro-Rusia telah membandingkan serangan berani Ukraina pada hari Minggu dengan serangan Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Pearl Harbor pada tanggal 7 Desember 1941.

Perbandingan juga disampaikan oleh Max Boot dari The Washington Post dalam opini yang menyebutkan "komando tinggi Rusia pasti sama terkejutnya seperti Amerika pada tahun 1941."

Para blogger militer pro-Rusia dan sejumlah pejabat menyalahkan pimpinan Rusia karena gagal melindungi infrastruktur militer hingga sejauh Irkutsk di Siberia dalam serangan yang memberikan kemenangan besar bagi Kyiv dan dapat berisiko meningkat seiring dimulainya kembali perundingan perdamaian yang terhenti pada hari Senin.

 

Operasi Jaring Laba-laba

Dalam operasi dengan nama sandi "Jaring Laba-laba" yang dikatakan direncanakan selama 18 bulan, Ukraina melakukan serangkaian serangan pesawat tak berawak berskala besar dan serentak terhadap pangkalan udara di Rusia pada hari Minggu.

Sumber SBU Ukraina mengatakan serangan pesawat tak berawak pandangan orang pertama (FPV) menghantam Pangkalan Udara Belaya di Oblast Irkutsk—2.500 mil jauhnya dari garis depan di Ukraina.

Pangkalan Udara Olenya di Oblast Murmansk, Pangkalan Udara Dyagilevo di Oblast Ryazan, dan Pangkalan Udara Ivanovo di Oblast Ivanovo juga menjadi sasaran.


Sumber SBU mengatakan 41 pesawat Rusia terkena serangan termasuk pesawat peringatan dini dan kontrol udara A-50 serta pesawat pengebom strategis Tupolev Tu-95 dan Tu-22M3 yang digunakan untuk meluncurkan rudal jelajah terhadap Ukraina.

Drone-drone tersebut telah diangkut ke Rusia, disimpan dalam truk yang membawa unit kargo dengan atap yang dapat dibuka yang diparkir di dekat pangkalan udara dan diluncurkan dari jarak jauh.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan 117 pesawat tak berawak telah menghancurkan lebih dari sepertiga (34 persen) pembawa rudal jelajah strategis Rusia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan