Heat Exhaustion Intai Jemaah Haji 2025, Waspadai Gejala Ini di Tengah Cuaca Ekstrem Makkah

TRIBUNNEWS.COM - Cuaca panas ekstrem di Arab Saudi bisa picu heat exhaustion di kalangan jemaah haji.

Kenali gejala dan cara pencegahannya agar ibadah tetap lancar dan aman.

Heat exhaustion atau kelelahan akibat panas kini jadi perhatian serius di musim Haji 2025.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi baru-baru ini melaporkan lima kasus yang menimpa jemaah di Makkah.

Mengutip Arab News dan Gulf Times, suhu udara di Tanah Suci beberapa hari terakhir mencapai lebih dari 45 derajat Celsius.

Dalam kondisi seperti itu, tubuh rentan mengalami gangguan saat tak mampu mendinginkan diri secara alami.

Menurut Mayo Clinic, heat exhaustion terjadi saat tubuh kehilangan banyak cairan dan elektrolit karena berkeringat berlebihan.

Gejalanya bisa berupa pusing, mual, keringat berlebih, kulit pucat, kram otot, hingga pingsan.

Bila dibiarkan, kondisi ini bisa berkembang menjadi heatstroke—darurat medis yang dapat berakibat fatal.

CDC menyebut, lansia, penderita penyakit kronis, dan orang yang baru tiba di daerah panas adalah kelompok paling rentan.

Dalam konteks Haji, jemaah dari negara beriklim sejuk perlu ekstra hati-hati karena belum terbiasa dengan panas gurun.

Baca juga: Suhu Ekstrem 50 Derajat Celcius di Arab Saudi, Kepala BPOM Ingatkan Risiko Heat Stroke

Otoritas Saudi sudah mengeluarkan imbauan agar jemaah banyak minum air, menggunakan pelindung kepala, dan tidak memaksakan diri.

Petugas medis juga telah disebar di berbagai titik jalur Haji seperti Arafah dan Mina untuk penanganan cepat.

Pemerintah Arab Saudi bahkan melarang jemaah memasuki Makkah tanpa izin resmi mulai 23 April 2025 demi alasan pengamanan dan kesehatan.

Visa Haji pun hanya diberikan kepada mereka yang terdaftar resmi melalui platform Nusuk.