Konflik Palestina Vs Israel
Sikap Politik Presiden Prabowo Soal Konflik Palestina dan Israel Dapat Dukungan dari Lafadz NC
LAFADZ Nusantara Center dukung Presiden Prabowo buka hubungan diplomatik dengan Israel, ketika Israel secara penuh mengakui kemerdekaan Palestina.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Eksekutif LAFADZ Nusantara Center, Deni Iskandar mengapresiasi dan mendukung penuh langkah Presiden Prabowo Subianto, akan membuka hubungan diplomatik dengan negara Israel, ketika Israel secara penuh mengakui kemerdekaan Palestina sebagai negara berdaulat.
Deni mengatakan, sikap Presiden Prabowo Subianto selaras dengan Konstitusi dan isi Pembukaan UUD 1945 yang secara tegas menyebutkan bahwa, kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan peri-kemanusiaan dan peri-keadilan.
"Pernyataan Presiden Prabowo sudah tepat, dan itu bagian dari sikap politik. Sikap seperti itu, menjelaskan posisi Indonesia secara politik itu non blok, namun tetap mengedepankan prinsip politik bebas aktif. Namun perlu di ingat, Indonesia ini perlu membuka hubungan diplomatik dengan negara mana pun, termasuk dengan negara Israel." Kata Deni, kepada Tribunnews, Jumat (30/5/2025).
Diketahui sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia siap mengakui Israel sebagai negara yang berdaulat, asalkan Israel juga mengakui Palestina.
"Indonesia sudah menyampaikan, begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel dan kita siap untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," kata Prabowo, dalam acara joint statement bersama Presiden Prancis Emmanuel Macron, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu.
Menurut Deni, upaya Indonesia untuk membuka dan memperbaiki hubungan diplomatik dengan negara Israel, sebelumnya sudah pernah akan dilakukan pada Kepemimpinan Presiden RI Ke-4, Abdurahman Wahid (Gusdur).
Namun, dia menuturkan, keinginan itu pro dan kontra, dan arus publik lebih dominan tidak menghendaki.
"Pada konteks politik global, sebenarnya Indonesia harus tetap membuka hubungan diplomatik dengan negara mana pun, termasuk dengan Israel. Namun itu semua dikembalikan lagi kepada pimpinan negara,” terangnya.
Baca juga: TB Hasanuddin Sepakat Wacana RI Buka Hubungan Diplomatik Jika Israel Akui Palestina Merdeka
Mahasiswa yang pernah mendapatkan beasiswa dari negara Takhta Suci Vatikan itu menuturkan bahwa, negara-negara maju di benua Amerika dan di Eropa, secara resmi mempunyai hubungan diplomatik dengan negara Israel.
"Sebenarnya kalau kita mau buka data, semua negara-negara maju, membuka hubungan diplomatik dengan Israel, misalnya negara-negara di benua Amerika dan Eropa, termasuk negara Singapura. Bahkan pejabat negara kita juga kalau berkunjung ke Israel, pakai Visa negara Singapura atau Eropa, itu karena negara kita tidak punya hubungan diplomatik dengan Israel,” tutur Deni.
Selain itu, dia juga menegaskan bahwa, LAFADZ Nusantara Center, mendukung penuh Menteri Luar Negeri, Sugiono untuk melakukan pemetaan dan kajian secara holistik, soal kemungkinan Indonesia apakah memungkinkan apabila membuka hubungan Diplomatik dengan Negara Israel.
"Dari apa yang kami baca, saat ini kondisi politik dunia berubah, dengan demikian tantangan dunia berubah juga. Indonesia ini posisinya strategis, dan pada konteks ini, seharusnya Kementerian Luar Negeri melakukan kajian dan pemetaan secara holistik, terkait kemungkinan Indonesia ini membuka hubungan Diplomatik dengan negara Israel,” tandasnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.