Kecelakaan Kapal Perang: Kim Jong Un Janji Hukum Pelaku di Korea Utara
Tiga orang ditangkap terkait kecelakaan serius yang terjadi saat peluncuran kapal perang baru di Korea Utara. Siapa saja mereka?
Penulis:
Andari Wulan Nugrahani
Editor:
timtribunsolo
TRIBUNNEWS.COM – Tiga orang ditangkap terkait kecelakaan serius yang terjadi saat peluncuran kapal perang baru di Korea Utara.
Insiden ini dilaporkan oleh media pemerintah pada Minggu, 25 Februari 2025.
Penangkapan Terkait Kecelakaan
Tiga individu yang ditangkap adalah Kang Jong Chol, kepala teknisi di galangan kapal Chongjin;
Han Kyong Hak, kepala bengkel konstruksi lambung kapal;
dan Kim Yong Hak, wakil manajer urusan administrasi.
Menurut kantor berita KCNA, mereka dianggap bertanggung jawab atas kecelakaan yang terjadi saat peluncuran kapal perusak angkatan laut berbobot 5.000 ton pada Rabu, 21 Februari 2025.
Sebelumnya, manajer galangan kapal, Hong Kil Ho, juga dipanggil oleh penegak hukum untuk dimintai keterangan terkait insiden tersebut.
Kecelakaan Kapal Perang
Kecelakaan terjadi saat upacara peluncuran, di mana kapal mengalami kerusakan parah pada bagian bawah.
Kim Jong Un menyebut insiden ini sebagai tindakan kriminal akibat "kecerobohan total" yang merusak martabat negara.
Dia berjanji akan menghukum para pelaku yang bertanggung jawab dan memerintahkan restorasi kapal sebelum pertemuan partai yang dijadwalkan pada bulan Juni.
Sementara itu, proses rehabilitasi kapal masih berlangsung.
Militer Korea Selatan menilai peluncuran kapal tersebut sebagai gagal, dengan intelijen AS dan Korea Selatan melaporkan bahwa kapal tampak miring di air setelah peluncuran.
Tanggapan dan Analisis
KCNA membantah adanya lubang di dasar kapal dan menyatakan bahwa tingkat kerusakannya tidak serius.
Citra satelit menunjukkan kapal tersebut tertutup terpal biru dan miring dengan buritan mengarah ke pelabuhan.
Kapal yang mengalami kecelakaan ini diperkirakan sekelas dengan kapal perusak Choe Hyon, yang sebelumnya diluncurkan Korea Utara dan diperkirakan akan mulai beroperasi awal tahun depan.
Militer Seoul menduga bahwa pembangunan kapal Choe Hyon melibatkan bantuan Rusia sebagai imbalan atas dukungan militer Korea Utara dalam perang di Ukraina.
Para analis juga memperkirakan bahwa kapal yang mengalami kecelakaan ini mungkin dikembangkan dengan bantuan Rusia.
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.